2022 Pacitan dilanda 1.057 bencana, ratusan rumah rusak - sepakbola.blog
Persis

2022 Pacitan dilanda 1.057 bencana, ratusan rumah rusak

PACITANO, Jawa Pos Radar Madiun – Bencana yang terjadi di Pacitan seperti roda yang berputar. Setiap tahun fenomena alam ini berulang tanpa henti. Selain gelombang tsunami dan letusan gunung berapi, bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, tanah longsor, banjir, dan angin kencang rutin dirasakan oleh 596.570 jiwa yang tinggal di wilayah Jawa Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat 1.057 bencana tahun lalu. Secara keseluruhan 937 kasus diantaranya longsor dan 61 banjir. Dampak bencana tersebut mengakibatkan kerusakan 938 rumah dan 64 jalan. Selain itu, bencana tersebut juga merusak sejumlah sekolah, jembatan, dan tempat ibadah dengan kerugian materi mencapai puluhan miliar rupiah.

Kepala BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko mengatakan, bencana tahun lalu terjadi di 12 kabupaten. Daerah yang paling terkena dampak adalah Kecamatan Tulakan, Ngadirojo, Arjosari dan Tegalombo. Di Ngadirojo misalnya. Dua jembatan yang menghubungkan desa-desa terputus akibat banjir. ”Nilai pasti kerugian material akibat bencana tahun lalu masih dihitung,” ujarnya kemarin (22/1).

BENCANA: Longsor, tanah longsor, banjir dan angin kencang melanda Pacitano tahun lalu. (DOC.RADAR PACITAN)

Dia menambahkan, beberapa bangunan yang rusak akibat bencana tahun lalu telah diperbaiki. Proses pemulihan bencana dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Misalnya, perbaikan Jembatan Kembang di Desa Kembang, Pacitan dan Jembatan Gandu di Desa Wonodadi Kulon, Ngadirojo untuk penanganan darurat menggunakan Dana Belanja Darurat (BTT). “Selain kondisi alam, faktor geografis juga mempengaruhi kerusakan masif akibat bencana,” kata Erwin.

Selain kerugian materi, bencana tahun lalu merenggut sedikitnya tiga nyawa. Kejadian persisnya terjadi pada Oktober 2022. Yakni, para petani desa Purwoasri, Kebonagung tewas terendam banjir. Lalu dua anak warga Desa Jatimalang, Arjosari, tewas tenggelam, hanyut terbawa arus Sungai Grindulu.

Erwin mengungkapkan bahwa hal tersebut menjadi perhatian pihaknya. Karena dalam beberapa kejadian, kematian tersebut terjadi di lokasi yang sebelumnya tidak sering dikunjungi atau terkena daerah bencana hidrometeorologi basah. Karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan mitigasi bencana. ”Masyarakat harus sangat waspada. Mengingat potensi ancaman bencana hidrometeorologi terjadi setiap tahun. Karena itu, kami berharap warganya ramah terhadap bencana,” ujarnya. (gen / dia)

Laporan bencana 2022

  • Banjir: 61 kasus
  • Longsor: 937 kasus
  • Angin kencang: 26 kasus
  • Kebakaran: 5 kasus
  • Gerakan tanah: 26 kasus
  • Pohon tumbang: 2 kasus

DAMPAK KERUSAKAN BENCANA

Dampak kerusakan akibat bencana

  • 938 rumah
  • 64 jalan
  • 14 seperti itu
  • 11 hutan terbakar
  • 17 saluran irigasi
  • 9 sekolah
  • 3 tempat ibadah
  • 6 jembatan

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button
//