Aksi permintaan maaf Arek Malang ricuh, kantor Arema FC dirusak
JawaPos.com – Rusaknya toko merchandise Arema FC. Jendela pecah dan beberapa barang yang dijual berserakan. Hal itu sebagai imbas dari kericuhan yang terjadi di kantor Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan. Sedikitnya lima orang terluka dalam kecelakaan itu.
Kericuhan berawal dari aksi demo damai yang menamakan dirinya Arek Malang. Aksi bertajuk “Apology” dimulai pukul 12.15. Sebelumnya, puluhan peserta aksi berpakaian hitam berkumpul di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati. Mereka sampai di tempat aksi menyanyi dan menyalakan bom asap berwarna biru.
Dalam orasinya, massa menyampaikan permintaan maaf. “Kami menyadari lingkungan internal kami banyak kesalahan dan kekurangan, yang membuat perjuangan untuk menyelidiki tragedi Kanjuruhan sangat lemah,” kata Ipul, pembicara aksi, menggunakan megafon di mobil angkut yang diparkir di depan Arema FC markas besar.
Permintaan maaf ditujukan kepada semua orang yang terkena dampak tragedi itu. Baik itu klub Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, korban tragedi Kanjuruhan, maupun warga Malang Raya pada umumnya. Para pengunjuk rasa menyayangkan manajemen Arema FC yang dinilai lamban dalam mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Malang, terlihat beberapa orang membawa kartu stempel yang sama dengan yang dilampirkan pada aksi sebelumnya. Ketegangan meletus setelah ada yang melempar sesuatu ke kantor Arema FC. Penjaga berusaha menekan aksi tersebut.
Bukannya mereda, keadaan justru semakin memburuk. Sempat terjadi aksi saling dorong hingga tiga penjaga dipukuli. Kantor dan toko merchandising semakin banyak. Ada juga yang melempar petasan ke arah kantor hingga menimbulkan suara ledakan sekitar enam kali.
Beberapa orang menurunkan logo besar Arema FC yang terpampang di depan kantor. Kemudian, hancurkan dan bakar di sepanjang jalan. Bersamaan dengan itu, beberapa orang menempelkan stiker pada stempel dan spanduk yang mereka bawa. Aksi mereda sebelum hujan dimulai.
HEATS: Kericuhan yang terjadi di penghujung aksi demo damai Arek Malang di depan markas Arema FC, Kota Malang kemarin (29/1) siang. (JAWA POS RADAR MALANG)
Kapolsek Malang Kota Budi Hermanto menyayangkan kejadian tersebut. “Ketika kami mendapat pemberitahuan bahwa ada aksi, kami langsung mendekati pengunjuk rasa dan mereka memberi tahu kami bahwa aksi ini damai. Pasang saja stiker seperti beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Hingga kemarin sore, Polres Malang menangkap 107 orang yang diduga berada di TKP saat peristiwa itu terjadi. Jika tidak ada hubungan dan kesalahan, mereka dipulangkan.
Sementara itu, Pelatih Kepala Arema FC Wibi Andreas sangat menyayangkan hancurnya Kandang Singa (kantor Arema FC). Bahkan, dia sudah berkomunikasi dengan koordinator aksi. “Saya ingin dia duduk bersama, kalian berdua Malang,” katanya.
Perusakan markas Arema FC memperburuk kondisi tim. Selain kesulitan mencari kandang, Johan Alfarizi dkk mental down pasca penyerangan oknum suporter di bus Arema FC. “Saya melepas pemain terlebih dahulu untuk bersama keluarga saya. Perbarui,” tegasnya.
Soal sulitnya Arema FC mencari stadion untuk menggelar laga kandang, menurut Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing, akan ada sanksi berat jika Singo Edan tak bisa menyelenggarakan laga kandang. Karena semua pertandingan sudah terjadwal. Sekadar informasi, dua laga kandang Arema FC ditunda karena kesulitan mencari venue.
Penerbit : Ilham Safutra
Wartawan: biy/rid/fiq/c7/fal
Source: news.google.com