Arema FC belum memutuskan rumah baru
JawaPos.com-Arema FC harus bergerak basis rumah. Mereka tidak bisa lagi memainkan Kanjuruhan. Pasalnya, Singo Edan diizinkan bermain dalam radius 250 kilometer dari Kota Malang.
Jadi di mana Singo Edan akan tinggal? Manajemen tidak dapat mengambil keputusan. Mereka masih menunggu kepastian persaingan.
Termasuk kapan kompetisi akan diluncurkan. Setelah ada kepastian, kepengurusan Singo Edan baru bisa jalan.
Hasil keputusan federasi dan operator kompetisi ditunggu.
”Pada kenyataannya, apapun hasilnya, jelas sangat berpengaruh terhadap persiapan Arema FC. Termasuk bagaimana kami menentukan venue, karena kami harus bermain di luar kandang,” kata komisioner Arema FC Tatang Dwi Arifianto.
Ia berharap segera ada kepastian. Termasuk tema kepastian dan format lomba.
Belum ada keputusan resmi sejauh ini. Ada yang bilang League 1 akan bergulir dengan sistem bubble.
Jika menggunakan sistem itu, tentunya Arema FC tidak perlu memikirkan dasar-dasarnya. Masalahnya, banyak klub yang menolak proposal tersebut. Mayoritas meminta agar Liga 1 dilanjutkan dengan format jauh dari rumah.
Oleh karena itu, manajemen tetap harus waspada. Mereka harus menemukan stadion alternatif sebagai rumah. Meski, hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai format kontes tersebut. Singo Edan pasti akan mengikuti keputusan itu.
”Kami serahkan sepenuhnya apa keputusannya, kami akan ikuti,” beber Tatang.
Saat ini tim Arema FC sudah memulai latihan. Mereka juga tidak didampingi psikolog. Kondisi para pemain perlahan mulai membaik. Hal itu terjadi setelah mereka mendapat sesi konseling dari tiga psikolog Jakarta. Namun, sesi pelatihan masih diadakan secara tertutup.
Tim pelatih ingin menjaga kondisi para pemain. Selain itu, tidak mudah untuk meningkatkan pola pikir karyawan setelah kejadian mengerikan di Kanjuruhan. Mudah-mudahan, tim bisa berlatih seperti biasa setelah 40 hari tragedi.
Source: www.jawapos.com