BERITA TERBARU! DIPTA STADIUM GRASS MENDAPAT NILAI SANGAT BAIK DARI LABOSPORT UNTUK ACARA INTERNASIONAL
Kabar terbaru datang untuk Bali United jelang persiapan Piala Dunia U-20. Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar yang merupakan salah satu tempat Performa Piala Dunia U-20 mendapat evaluasi dari Labosport terkait kualitas rumput di stadion Dipta.
Labosport adalah konsultan independen terbesar di dunia dalam bidang sarana dan prasarana olahraga. Misi Labosport adalah meningkatkan kualitas infrastruktur olahraga di seluruh dunia. Lebih dari 80% tempat berstandar internasional di dunia telah dibuat melalui keterlibatan Labosport.
Konsultan yang menjadi mitra KONI Centrale ini akan membantu tertib sertifikasi sarana dan prasarana juga berstandar internasional. Ini menjadi kebutuhan saat berencana memelihara acara internasional.
Hasil laporan riset Labosport menjadi dasar dikeluarkannya sertifikasi oleh federasi internasional, dalam hal ini FIFA. Sertifikasi yang dikeluarkan umumnya berlaku dari 1 sampai 5 tahun yang dapat diperpanjang dengan pemeriksaan baru oleh Labosport. Selain itu, Labosport juga akan memberikan pengawasan, edukasi dan pembinaan agar ketahanan kualitas fisik dapat bertahan lama.
Salah satu penilaian Labosport yang dilakukan September lalu menilai Stadion Dipta sebagai media rumput stadion. Rumput yang digunakan di lapangan Stadion Dipta adalah Zoysia matrella atau yang biasa dikenal dengan rumput manila, berasal dari famili Poaceae. Jenis rumput ini tumbuh dan berkembang di kawasan Asia.
Dikutip dalam beberapa jurnal botani ilmiah, ramuan Zoysia matrella memiliki daun yang runcing, berwarna hijau tua, dan kaku. Dengan akar yang kuat, rumput jenis ini aman bersentuhan langsung dengan bola di sepatu bola.
Zoysia matrella biasanya ditanam di tanah berpasir dan juga memiliki tingkat kekenyalan yang sangat baik. Dengan demikian aliran bola mengalir dengan sempurna tanpa mengurangi kecepatannya karena tekstur akarnya sangat kuat.
Evaluasi Labosport terhadap kualitas rumput stadion Dipta dibagi menjadi beberapa evaluasi. Pertama, mengenai potensi keterbatasan yang terjadi di lapangan rumput selama pertandingan, mulai dari tingginya bahan organik permukaan dalam membatasi lemparan bola, refleks bola dan penyebab abrasi permukaan selama pertandingan, mendapat skor 4 o Tingkat bagus.
Kemudian dari segi kekuatan rumput pada tahap Dipta dari pangkal hingga rumput di seluruh permukaan. Starter dinilai untuk areal rumput yang sangat baik, tutupan rumput yang lebat, dan sistem rimpang herba yang kuat dengan zona akar berpasir. Bagaimana rumput dapat mengatasi tantangan hama dan penyakit seperti cacing, semut dan cacing tanah termasuk dalam kategori Bagus. Kemudian warna rumput dan kesehatan tanah yang masuk dalam kategori luar biasa atau Bagus sekali.
Secara keseluruhan, rating Labosport di atas rumput stadion Dipta ada di angka 3 dan 4 yaitu. Bagus Dan Bagus sekali dan termasuk dalam peringkat kualitas rumput 94%, yang mendekati target kualitas rumput 95% Labosport.
Tentunya ini adalah kabar baik bagi Bali United yang memiliki basis pemula yang siap menyambut kompetisi internasional. Perwakilan Manajemen Bali United Richie Kurniawan menyambut baik kabar penilaian Labosport terhadap rumput Dipta Stadium dan menjadi tonggak baru bagi tim profesional Bali.
“Jelas ini adalah kabar baik untuk Bali United dan untuk para penggemar tim ini. Kami memiliki kualitas gulma yang termasuk dalam kategori sangat baik dan luar biasa. Semoga ini menjadi hasil yang membanggakan dan menjadi motivasi bagi Bali United untuk terus berbenah menuju sesuatu yang lebih baik. Tidak hanya dari segi sarana dan prasarana, namun juga berbagai faktor pendukung bagi klub Bali United. Semuanya jelas butuh usaha dan dukungan baik dari pihak klub sendiri maupun dari suporter setia Bali United,” jelas Richie Kurniawan yang juga menjabat sebagai Koordinator Umum Stadion Dipta.
Usaha tidak mengkhianati hasil. Apa penilaian Labsport terhadap kualitas rumput tentu tidak terlepas dari seseorang Penggali Stadion Dipta. Selain dukungan manajemen dan pemberian pelayanan terbaik bagi pemangku kepentingan dari Bali United, peran Tukang kebun dalam menjaga pertumbuhan rumput harus diapresiasi.
Dialah I Ketut Karjaya alias Pak Petruk, sosok dibalik hidup dan tumbuhnya rumput stadion Dipta. Jenis rumput zoysia matrella bisa dikatakan rumput manja karena perlu disiram setiap hari ditambah pupuk. Rumput juga perlu dipotong minimal dua minggu sekali dan hanya disarankan untuk pertandingan sepak bola.
“Saya selalu menyirami rumput setiap hari, memotong rumput tiga kali seminggu dan memberi pupuk setiap bulan. Ini untuk menjaga agar rumput tetap dalam kondisi baik,” jelas Pak Petruk yang mendapat informasi dari Direktur PT Harapan Jaya Lestarindo, Pak Marwoto.
Terima kasih Labosport atas penilaian Anda terhadap kualitas rumput stadion Dipta. Tentu ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi pulau Bali. Diharapkan evaluasi ini menjadi motivasi untuk terus menjaga kualitas rumput dan berbagai infrastruktur milik stadion Dipta untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan berbagai kompetisi sepak bola nasional dan internasional.
Source: news.google.com