Dari pertemuan narasumber BI Bali 2022: meningkatkan untuk bertahan hidup dengan digitalisasi
BERITA INDOBALI Digitalisasi merupakan salah satu upaya setiap individu untuk membekali diri dengan lebih banyak keterampilan untuk bertahan hidup atau meningkatkan untuk bertahan hidup selama dan setelah pandemi.
“Istilahnya improve to survive, artinya bisnis yang perlu dibangun di Bali ditingkatkan agar bisa bertahan di tengah ekosistem yang terus berkembang,” ujar Tantowi Yahya, Mobile Ambassador for the Pacific dan President of United di Keberagaman hingga 2022 responden Bertemu di The Stone Hotel Kuta Bali Talisman 28 Oktober 2022.
Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa digitalisasi adalah sesuatu yang perlu dirangkul, bukan dihindari.
Baca juga: Tautan Live Streaming Napoli vs Sassuolo, Pekan 12 Serie A
“Yang menghindari digitalisasi akan tertinggal karena ini adalah bagian dari Improve to Survive sebagai upaya bertahan di tengah ‘kubu’ yang bermusuhan,” tambah Tantowi yang menjadi narasumber dalam acara yang bertemakan “Accelerating the digital ekonomi Bali untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan”.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Bali, Trisno Nugroho, mengatakan berdasarkan East Venture, Digital Competitiveness Index (DCI) 2022 yang mengukur daya saing digital setiap wilayah di Indonesia, Bali berhasil meraih peringkat 6 dari 34 provinsi.
Baca juga: Jelang KTT G20, Polda Bali Minta Masyarakat Jangan Gunakan Saluran Bronx
“Berkat perbaikan infrastruktur digital dan upaya Pemprov Bali mengoptimalkan digitalisasi, di tingkat nasional, Provinsi Bali menempati peringkat 10 besar dengan pengguna QRIS terbanyak dan peringkat 3 dengan pencapaian tertinggi. pencapaian target 105,65% atau lebih tinggi dari pencapaian nasional yang tercatat 90,54%,” kata Trisno Nugroho.
Lebih lanjut Trisno mengatakan IETPD Provinsi Bali Triwulan I/2022 mencapai kategori digital dengan skor 99,3 dan berhasil menduduki peringkat 2 nasional.
Source: news.google.com