PATI, Lingkarjateng.id – Kegelisahan tampaknya menyelimuti Wakil Presiden DPRD I Pati dan Dirut Persipa Pati, Joni Kurnianto. Pasalnya, dengan ditundanya kompetisi Liga 2, tim besutan Persipa Pati itu belum mendapat pemasukan.
Selain itu, Joni juga bingung soal gaji pemain dan staf yang masih harus dibayar ketika tidak ada pemasukan dari sektor publik.
Joni yang juga menjabat sebagai CEO tim sepak bola kebanggaan masyarakat Pati itu juga meminta induk perusahaan sepak bola nasional PSSI untuk segera mengeluarkan peraturan terkait kelanjutan kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
Liga 2 Ditunda, DPRD Pati Joni Kurnianto Tinggalkan Pemain Persipa
“Tidak ada kecocokan, jadi beban kita. Pemerintah tidak boleh tinggal diam, bahkan PSSI tidak berkontribusi. Banyak orang yang terlibat,” keluhnya.
Tak hanya itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat itu juga mengeluhkan minimnya kompensasi dari PSSI untuk membantu keuangan klub.
Sebagai tim promosi yang baru bermain di kompetisi papan atas Indonesia, Joni merasa sangat terbebani dengan kondisi sepak bola saat ini.
“Rp 100 juta tidak diberikan kepada kami Oktober lalu. Jadi pikirkanlah. Ada tim kaya dan lemah, kami butuh dana. Kami berusaha mencari sponsor, sambil meminimalisasi anggaran operasional, makanya kami cuti,” imbuhnya.
Di sisi lain, untuk meredakan hasrat mereka akan sepak bola, beberapa waktu lalu tim asuhan Nazal Mustafa mengadakan pertandingan sepak bola. pertemuan ramah dengan tim Persis Solo League 1 di Stadion Sriwedari Solo.
“Kalau Persipa masih latihan Oktober lalu, mereka melakukan test run antara Persipa dan Persis Solo. Kami kalah 3-1. Oke,” pungkasnya.
Meski kalah, Joni tetap bangga dengan pemain Persipa. Selain itu, pada laga itu Persis Solo tampil dengan kekuatan penuh. (Jaringan Lingkar | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)
Source: news.google.com
