Fasilitas stadion GBLA jauh dari memuaskan - sepakbola.blog
Persib

Fasilitas stadion GBLA jauh dari memuaskan

Bandung, IDN Times – Pasca meninggalnya ratusan suporter Arema Malang, pemerintah berencana mengevaluasi stadion yang digunakan untuk pertandingan sepak bola Liga Indonesia. Di Kota Bandung, Persib menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai venuenya.

Namun, meski telah memainkan sejumlah pertandingan termasuk pertandingan internasional antara Indonesia dan Curacao, fasilitas pendukung stadion ini dinilai masih jauh dari memuaskan.

Satu dari bobo Persib Bandung Yana Umar mengatakan, kondisi GBLA saat ini belum baik. Fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung selaku pemilik dan manajemen PT PBB yang menyelenggarakan pertandingan Persib di stadion ini seharusnya dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang membayar sejumlah uang tertentu.

“Ya kita lihat bahkan kamar mandinya pun tidak nyaman bagi penonton untuk buang air besar. Padahal kenyamanan stadion itu penting bagi semua orang,” kata Yana dalam diskusi, Sabtu (30/10/2022).

1. Akses di dalam dan di luar publik juga harus ditingkatkan

Fasilitas stadion GBLA masih jauh dari memuaskanFoto udara Stadion Gelora Bandung Sea of ​​Fire (GBLA) di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/7/2020) (Foto ANTARA / Raisan Al Farisi)

Yana, yang sudah 26 tahun menjadi direktur Viking Club, mengatakan akses publik ke stadion GBLA juga kurang baik. Satu hal yang ditonjolkan adalah akses dari jalan tol yang sampai saat ini masih belum ada.

Memang akses itu seharusnya bisa digunakan saat pertandingan Persib Bandung berlangsung di stadion GBLA. Apalagi saat ada tim lawan yang mendatangkan banyak fans. Mereka dapat masuk dan meninggalkan stadion GBLA menggunakan akses ini.

“Sehingga mereka bisa datang dan pergi langsung melintasi jalan tol. Ini bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan (kepada tim lawan dan suporter),” ujarnya.

2. Cek lagi stadion sepak bola di liga indonesia

Fasilitas stadion GBLA masih jauh dari memuaskanKondisi panggung GBLA. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mendorong verifikasi baru stadion yang akan digunakan tim untuk pengembangan pertandingan kejuaraan Indonesia, Liga 1, 2 atau 3.

Menurutnya, ketika hanya ada dua atau tiga bidang sesuai standar, maka manfaatkan bidang tersebut. Penggunaan kamp harus meminimalkan kemungkinan kasus yang terjadi di stadion lain di Kanjuruhan.

“Karena kalau kita mau renovasi stadion, pertama-tama kita tidak punya uang, karena ada berapa stadion yang mau kita buat. Tapi kalau modelnya sudah verifikasi stadion, silahkan dicek. Tidak terlalu sulit kok,” ujar Dede Yusuf.

3. Jangan biarkan nama Indonesia kembali tercoreng

Fasilitas stadion GBLA masih jauh dari memuaskanMenteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Malang, pascatragedi yang merenggut lebih dari 130 nyawa. (dok. Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Penataan atau verifikasi untuk kebutuhan jangka pendek harus dilakukan kembali agar sepak bola di Indonesia dapat memberikan kenyamanan bagi semua pihak, terutama penonton. Jangan sampai kasus Kanjuruhan yang telah menjadi bencana kemanusiaan global terulang kembali di tahapan lain.

Apalagi Indonesia saat ini dikerahkan sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20, sehingga mata dunia akan tertuju pada Indonesia saat ini, termasuk kesiapan stadion yang ada.

“Jangan sampai nama baik Indonesia kembali tercoreng di dunia sepakbola,” kata Dede.

Baca juga: Manajemen Persib Ingin Liga Sepak Bola di Indonesia Segera Digelar

Baca Juga: 3 Klub yang Tak Minta KLB PSSI Pasca Tragedi Kanjuruhan

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button
//