FGD Jelang Tahun Baru: Pemkot Malang Serukan Aksi Lawan Aremania untuk Menjaga Bias - Lentera Hari Ini - sepakbola.blog
Arema FC

FGD Jelang Tahun Baru: Pemkot Malang Serukan Aksi Lawan Aremania untuk Menjaga Bias – Lentera Hari Ini

MALANG (Lenteratoday) – Sebagai upaya menjaga suasana jelang Natal dan Tahun Baru (nataru), Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang menggelar Focus Group Discussion (FGD) ) terkait perkembangan dinamika sosial di Kota Malang.

FGD tersebut juga dihadiri sebagai pembicara yaitu Walikota Malang Sutiaji, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, serta perwakilan Kapolres Malang Kota, dan Danlanal Kota Malang.

Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, meski sudah sering ditegaskan ketersediaan Kota Malang cukup baik. Namun, dia mengimbau seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk tetap waspada. Terutama terkait aksi massa suporter Arema FC yang terus menyuarakan aspirasinya hampir setiap akhir pekan.

“Jelang pergantian tahun, ketersediaan Kota Malang harus dijaga. Termasuk bagaimana teman-teman (Aremania) menyampaikan apresiasi setiap minggunya. Agar tidak mengganggu stabilitas Kota Malang,” kata Walikota Malang, Sutiaji, usai memberikan bimbingan pada penilaian FGD perkembangan dinamika sosial di kota Malang pada Jumat (2/12/2022).

Menurut Sutiaji, ada 3 hal yang perlu dilakukan sebagai bahan evaluasi dari hasil FGD tersebut. Pertama, pihaknya akan meminta masyarakat yang ikut aksi untuk menyampaikan aspirasi secara damai. Sehingga tidak mengganggu aktivitas lalu lintas di kota Malang.

Kedua, Sutiaji ingin massa turun ke jalan agar tidak bertindak di luar batas. Sebab, ia khawatir penyampaian aspirasi untuk mencari keadilan akan dipandang rendah oleh orang lain. Sutiaji juga mengimbau kepada suporter klub kebanggaan Malang Raya untuk menjaga citra baik Arema yaitu cinta damai.

Ketiga, jangan sampai citra Arema yang asri dan damai ditumpangkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengatakan hingga akhir tahun 2022 dinamika sosial Kota Malang lebih mengarah pada aksi suporter Arema FC. Karenanya, Made juga berharap waktu untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan bisa berjalan lancar tanpa mengganggu kenyamanan masyarakat.

Pemkot Malang harus menjadi penghubung antara aksi massa yang menuntut keadilan dan juga dengan masyarakat. Made mangaku, suporter Aremania berhak mengungkapkan ketidaksenangannya, selama tidak mengganggu kebebasan orang lain yang juga pengguna jalan di Kota Malang.

Made mengungkapkan keprihatinannya jika aksi demo terus berlangsung setiap minggu. Akibatnya, lanjutnya, lalu lintas perkotaan akan semakin padat, seolah-olah Kota Malang termasuk dalam 5 besar kota terpadat secara nasional.

“Karena struktur publik (fasum) itu bersama, bukan hanya kelompok. Kami berhasil masuk 5 besar nasional, yang memperburuk kelemahan kemacetan kami. Jika ini terus berlanjut, saya kira akan mengganggu perekonomian. Pedagang yang berencana meningkatkan penjualannya di hari Minggu akan terganggu dengan aktivitas ini,” jelasnya.

Sebagai ketua dewan perwakilan suara rakyat Kota Malang, Made berharap sedikit demi sedikit ujaran kebencian yang tergambar di spanduk pinggir jalan bisa segera berkurang. Pihaknya menegaskan sekali lagi bahwa Pemprov DKI menyambut baik aspirasi pendukung Aremania untuk mencari keadilan. Namun dengan catatan, tetap menjaga simpati Kota Malang.

“Ini (spanduk) bisa mengganggu pendidikan dasar dengan ujaran kebencian dengan sarkasme. Jadi, mari kita lawan ujaran kebencian secara perlahan bersama-sama. Pertahankan pendapat Anda tanpa menyakiti orang lain dengan ujaran kebencian. Kita berharap ada kesadaran bersama,” pungkasnya.

Terkait banyaknya spanduk yang tak sedikit menampilkan ekspresi kebencian dan sarkasme. Wali Kota Malang Sutiaji mengaku akan segera berkoordinasi dengan perwakilan Aremania untuk membenahi.

Sebagai informasi, FGD yang rutin digelar setiap tahun ini juga melibatkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Satpol PP Kota Malang, serta Camat se Kota Malang. Malang, dan tokoh masyarakat di Kota Malang.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button