Gibran dan Kaesang buka suara setelah bus Persis Solo dilempari batu - sepakbola.blog
Arema FC

Gibran dan Kaesang buka suara setelah bus Persis Solo dilempari batu

“Mohon izinkan Kapolres @ListyoSigitP. Maaf kurang ajar dan tidak sopan. Insiden pelemparan bus pemain @persisofficial akan terus berlanjut. Ini merupakan rangkaian aksi tak terbendung terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan,” kata Gibran dilihat dari detikcom, Minggu (29/10). /1/2023).

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Bus yang ditumpangi pemain dan ofisial Persis Solo dilempari batu usai pertandingan tandang melawan Persista Tangerang kemarin. Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka kepada Ketua Harian Persis Solo Kaesang Pangarep angkat bicara.

Lewat akun Twitter-nya, Gibran bahkan “menyerang” Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan calon presiden umum PSSI Erick Thohir. Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menyebut kasus pelemparan batu di bus Persis Solo akibat tidak ada tindakan tegas terhadap para perusuh di Kanjuruhan.

“Mohon izinkan Kapolres @ListyoSigitP. Maaf kurang ajar dan tidak sopan. Insiden pelemparan bus pemain @persisofficial akan terus berlanjut. Ini merupakan rangkaian aksi tak terbendung terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan,” kata Gibran dilihat dari detikcom, Minggu (29/10). /1/2023).

Gibran mengatakan, jika pelaku kerusuhan di Malang tidak dihukum, pendukung lainnya tidak akan takut melakukan hal yang sama. Menurut dia, hal itu akan terus terjadi hingga ada ketegasan terhadap suporter yang membuat kerusuhan.

“Kalau di Malang tidak dihukum, yang lain tidak akan takut melakukan hal yang sama. Dan ini akan terus terjadi selama tidak ada keteguhan terhadap suporter. Besar harapan saya untuk Pak @erickthohir. Ini bagus sekali pekerjaan untuk Jenengan,” ujarnya.

BACA JUGA: Kapolda DIY Bongkar Rumor Penyerangan Bus Arema FC Usai …

“Tweet saya mulai sekarang karo @PSSI,” tambah Gibran.

Gibran juga meminta semua pihak menangani kasus ini dengan serius. Karena siapapun bisa menjadi korban selanjutnya.

“Ayo guys serius. Dino iki bise @persisofficial jadi korban. Mungkin besok apa lagi yang terjadi. TUNGGU GILAAN MARAH!!!!” dia berkata.

Jawa Tengah (Jateng) dan Polda Metro Jaya menanggapi cuitan Gibran. Polda Jawa Tengah memastikan akan mengusut kasus pelemparan batu tersebut. Sementara itu, Polda Metro Jaya menyatakan akan mengusut kasus tersebut.

“Halo terima kasih atas informasinya. Kedepan kami akan tingkatkan pengamanan dan penyidikan terhadap pelaku @dit_krimumjtg @ditsamaptajtg @Polresta_Solo,” tulis Polda Jateng.

“Terima kasih Pak Wali atas informasi yang telah diberikan kepada kami. Terkait kasus ini bisa menghubungi nomor Dumas kami di 08119319910, kasus ini akan segera kami investigasi dan segera ditindaklanjuti. Terima kasih, kami mohon dukungannya,” tulis Polda Metrojaya.

Kaesang Pangarep selaku pimpinan Persis Solo pun langsung buka suara saat pelatih Laskar Sambernyawa dilempari batu usai dijamu Persita dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (28/1). Selain me-retweet kicauan Gibran, Kaesang juga ikut “meretas” akun Persita Tangerang.

BACA JUGA: Al Nassr Gagal Masuk Final, Cristiano Ronaldo Dinilai Minim…

Putra bungsu Presiden Jokowi itu juga me-retweet video yang diduga memperlihatkan wajah pelempar batu. “Kalau mau bikin malapetaka, setidaknya tutupi plat nomor dengan wajahmu,” tulis Kaesang.

Kaesang meminta para penggemar untuk berbaikan. Ia tak ingin larangan suporter di pertandingan-pertandingan diberlakukan akibat pelemparan batu tersebut.

“Saatnya suporter tenang. SETELAH PERTANDINGAN AKAN SISTEM BABEL LAGI DAN TIDAK ADA PENONTON, WOW!!!” Dia melanjutkan.

Diketahui, Persis Solo dijamu Persita pada lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (28/1). Pertandingan berakhir imbang tanpa gol.

Manajer Persis Solo Erwin Widianto mengatakan, sekelompok orang tak dikenal memulai penyerangan terhadap bus pasukan Sambernyawa pada pukul 18.17 WIB di kawasan Kelapa Dua hingga pintu tol Panunggang.(di sana)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button