Gong Xi Fa Cai Selamat Merayakan Tahun Baru Imlek - NU Online Jawa Barat - sepakbola.blog
Persis

Gong Xi Fa Cai Selamat Merayakan Tahun Baru Imlek – NU Online Jawa Barat

Nurul Azizah – Selamat Tahun Baru Imlek untuk semua teman dan keluarga Tionghoa di mana saja. Selamat Tahun Baru Imlek 2023.

Penulis, seorang Nahdliyin, ikut mendoakan agar semua orang yang merayakan Imlek diberi kesehatan, tidak ada kesulitan dalam menjalani hidup, terhapus beban pikiran yang menyusahkan hidup, selalu awet muda, semua anak dan keturunan kamu berbakti, kesedihan akan terhapus, penghasilan tetap tinggi, dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa dan selalu bahagia dimanapun kamu berada, amin.

Doa-doa ini tepat ketika umat Islam merayakan Idul Fitri. Orang merajuk pada orang tuanya yang meminta doa. Biasanya dapat doa, dapat ampao juga. Tradisi yang hampir sama antara Idul Fitri dan Tahun Baru Imlek dari segi tradisi. Dan tradisi ini terus dipertahankan oleh masyarakat yang mencintai tanah ini.

Perayaan Imlek tidak lepas dari peran Gus Dur atau Presiden Abdurrahman Wahid. Dengan Keputusan Presiden n. 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Keppres n. 14 Tahun 1967 tanggal 17 Januari 2000. Gus Dur berjuang dengan mencabut instruksi Presiden Soeharto pada tahun 1967. Dengan dicabutnya instruksi presiden era Soeharto, rakyat Tionghoa kembali memperoleh kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, dan busananya. Mereka bebas beribadah di Kelenteng dengan mengenakan pakaian adat Tionghoa.

Dalam peraturan lama pertama DPR n. 14/1967, kelompok Tionghoa dilarang terlibat dalam kegiatan publik yang mencolok. Karena itulah, perayaan Imlek pada masa pemerintahan Soeharto umumnya tidak diadakan atau diadakan secara rahasia.

Begitu besar jasa Gus Dur kepada orang Tionghoa, tidak bisa dilupakan begitu saja. Gus Dur adalah bapak bangsa yang mengutamakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Termasuk keadilan bagi warga Tionghoa yang telah menjadi warga negara Indonesia.

Pada masa Presiden Soeharto, warga etnis Tionghoa diharuskan mengganti nama Tionghoa menjadi nama Indonesia. Pada tanggal 6 Desember 1967, Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No.

Menurut Gus Dur, warga etnis Tionghoa memiliki hak yang sama sebagai warga negara, hak yang sama persis dengan etnis lainnya. Tidak ada larangan bagi pemeluk agama.

Tahun 2000, Gus Dur menjadikan perayaan Imlek sebagai hari libur nasional. Kami menghormati warga keturunan Tionghoa untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Pada tahun 2002 kebijakan yang diambil Gus Dur dilanjutkan oleh Presiden Megawati dan menetapkan tahun baru Imlek sebagai hari libur nasional. Merayakan Imlek sebagai Hari Libur Nasional pada era Presiden Megawati Soekarnoputri melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2002. Megawati menjadikan perayaan Imlek sejak tahun 2003 sebagai hari libur nasional.

Orang Tionghoa menghirup udara segar dan dapat menikmati Tahun Baru Imlek di ruang publik tanpa rasa takut atau rendah diri. Merayakan Imlek sebagai hari libur nasional telah diterima secara luas oleh masyarakat selama ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya dari Gus Dur, karena saudara-saudara kita yang merayakan Imlek dapat merayakan Imlek dengan bahagia tanpa ada tekanan dari pihak manapun.

Tahun Baru Imlek hampir bersamaan dengan perayaan 100 tahun PBB, yang insyaallah perayaan 100 tahun PBB akan dilaksanakan di Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa, 7 Februari 2023. Kita berharap perayaan tersebut di Indonesia dapat menciptakan kedamaian di antara para penganutnya. dari agama-agama.

Lagi-lagi author bilang, “Happy Chinese New Year, kalau ada salah mohon Ampao,” candanya hahaha.

Nurul Azizah penulis buku “Muslimat NU di Sarang Wahhabi”

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button
//