Indonesia hanya memiliki 20 pelatih berlisensi AFC Pro - sepakbola.blog
Borneo FC

Indonesia hanya memiliki 20 pelatih berlisensi AFC Pro

JawaPos.com-Indonesia hanya memiliki 20 pelatih berlisensi AFC Pro.

Mereka adalah Djadjang Nurdjaman, Bambang Nurdiansyah, Wolfgang Pikal, Rudy Eka Priyambada, Joko Susilo, Liestiadi, Hanafing dan Tony Ho.

Ada juga Emral Abus, Rahmad Darmawan, Iwan Setiawan, Nil Maizar, Indra Sjafri, Widodo Cahyono Putro, Yeyen Tumena, Mundari Karya, Yunan Helmi, Syafrianto Rusli, Aji Santoso dan Seto Nurdiantoro.

Mereka merupakan angkatan pertama yang mengikuti AFC Pro Coaching Course, saat itu AFC Pro Coaching Course diadakan pada April 2018 hingga Juli 2019.

Maka, sejak kursus gelombang pertama berakhir, PSSI tidak kembali mengadakan kursus kepelatihan AFC Pro, sehingga ketika PSSI kembali menggelar kursus lisensi kepelatihan AFC Pro, peserta langsung membludak.

Ya, 24 peserta mengikuti kursus. Yakni, Agus Sugeng Riyanto, Bima Sakti Tukiman, Eko Purdjianto, Fakhri Husaini, Firmansyah, Francis Wewengkang, Syamsuddin Battola dan Hendri Susilo.

Ada juga Imran Nahumarury, Jafri Sastra, Kartono Pramdhani, Kas Hartadi, Luke Torona Tumbuan dan Zein Al Haddad. Juga, Mahruzar Nasution, Miftahudin, Muhamad Yusuf Prasetiyo, I Putu Gede, Rasiman, Ricky Nelson, Yopie Riwoe, Sudirman, Uston Nawawi dan M. Yogie Nugraha mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro.

Peserta sedang meninjau materi modul pertama secara online. Modul pertama diadakan dari 28 November hingga 4 Desember. Para peserta dipimpin oleh instruktur FIFA-AFC asal Singapura, Moh. Basir. Ia dibantu asisten instruktur Yeyen Tumena dan Mundari Karya.

Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengungkapkan program kursus kepelatihan AFC Pro menjadi agenda prioritas PSSI dalam pengembangan sepak bola Indonesia.

“Kali ini lisensi AFC Pro lebih detail. Dia akan lebih fokus pada taktik tim dan pertandingan demi pertandingan. Artinya setelah setiap pertandingan akan ada koreksi dan analisa. Juga akan ada sedikit perubahan dalam bentuk latihan, diskusi, dan latihan,” kata mantan pelatih timnas U-23 Indonesia itu.

Ricky Nelson bersemangat mengikuti kursus kepelatihan AFC Pro.Menurut pelatih Persipura Jayapura ini merupakan penantian panjang yang sangat dirindukan.

“PSSI sedianya akan menjalankan kursus Lisensi Pelatih Pro AFC pada 2020. Namun ditunda karena pandemi Covid-19. Sekarang program ini berlangsung bahkan dalam situasi di mana kompetisi telah berhenti. Sebagai peserta, saya tentu berterima kasih kepada PSSI,” kata mantan pelatih kepala Kalimantan FC Samarinda kepada Jawa Pos melalui pesan singkat.

Ricky mengungkapkan biaya mengikuti pelatihan AFC Pro sangat mahal. Lebih mahal dari kursus kepelatihan lainnya. Tapi, bagi Ricky, itu bukan halangan.

“Saya rasa itu bagian dari perjalanan seorang pelatih. Setelah program ini selesai, saya berharap bisa berlatih di Liga 1 dan bisa berkontribusi lebih baik lagi untuk sepak bola Indonesia,” jelas pendiri klub Liga 3 Serpong City.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button