TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG – Maraknya penambangan emas tanpa izin (PEI) di Kecamatan Ketungau Hilir menuntut Polres Ketungau Hilir untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan himbauan larangan kegiatan PETI di wilayah hukumnya, dengan sasaran para pekerja PETI yang melakukan kegiatannya di bantaran sungai di Kecamatan Ketungau HilirKamis 1 Desember 2022.
Tindakan preventif Polres Ketungau Hilir dengan mengajukan himbauan kepada pekerja PETI di wilayah hukum Polsek Ketungau Hilir.
Upaya preventif dilakukan Polres Ketungau Hilir untuk mencegah meningkatnya PETI (penambangan emas tanpa izin) di Sungai Kapuas, Kec. Ketungau Hilir yang berdampak pada rusaknya sungai dan ekosistem di dalamnya.
• Tersangka PETI Cukong Singkawang memulai persidangan dan reaksi pengacara
Kegiatan dipimpin oleh Kapolsek Ketungau Hilir IPTU Nikadelis Dekok didampingi oleh PS. Kanit Intelkam Polres Ketungau Hilir AIPDA Syamsuri PSS, SH
Dalam imbauannya, Kapolres Ketungau Hilir menyampaikan beberapa hal, di antaranya pekerja PETI mengalir di sepanjang Sungai Kapuas saat memasuki Kec. Ketungau Hilir untuk segera menghentikan aktivitasnya.
Selain bertentangan dengan UU RI No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba, kegiatan PETI di Sungai Kapuas Kabupaten Ketungau Hilir juga berdampak berkelanjutan.
Selain menyebabkan abrasi di bantaran sungai, kegiatan tersebut juga merusak ekosistem yang ada, sehingga mengganggu mata pencaharian para nelayan yang tinggal di sepanjang Sungai Kapuas.
“Kegiatan PEI di sepanjang Sungai Kapuas di Kabupaten Ketungau Hilir merupakan penambangan liar (illegal mining) yang melanggar UU RI No 4 Tahun 2009,” kata Kapolsek Ketungau Hilir Iptu Nikadelis Dekok.
Lebih lanjut Kapolsek menjelaskan, meski telah melakukan pelanggaran hukum n. 4 Tahun 2009 RI, Polres Ketungau Hilir akan terus melakukan upaya preventif dalam upaya penegakan hukum terhadap kegiatan PETI di Kelurahan Ketungau Hilir guna mencegah terjadinya gangguan yang mungkin timbul atas dasar sulitnya lapangan kerja saat ini. .
Source: news.google.com
