Kesaksian warga dan korban jebolnya jembatan gantung Kregenan - sepakbola.blog
Persis

Kesaksian warga dan korban jebolnya jembatan gantung Kregenan

CRACSAAN, radar bromo– Runtuhnya jembatan gantung di Dusun Krajan, Desa Kragenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo mengejutkan warga sekitar. Karena suara saat jembatan runtuh terdengar menggelegar. Warga bergegas membantu siswa dan guru yang jatuh dari jembatan.

Sampiyadi, warga Dusun Krajan, Desa Kregenan, Kraksaan, mengatakan, saat jembatan gantung ambruk, pria yang berprofesi sebagai guru SD di dekat jembatan itu sedang memperbaiki bengkel di utara jembatan. Mendengar raungan itu, Sampiyadi berjinjit, terkejut.

Dia segera berlari ke jembatan. Karena Anda merasa ada yang salah dengan jembatan tersebut. Dan tentu saja. Saat sampai di jembatan, ternyata jembatan itu sudah ambruk.

“Paginya saya tahu ada jalan santai yang dipimpin oleh SMPN 1 Pajarakan. Dan jalan itu melintasi jembatan. Saat ambruk, suaranya cukup keras dan saya kaget,” ujarnya saat ditemui.

Tak tahan dengan mahasiswa yang menjadi korban, Sampiyadi bergegas ke sungai dan membantu para korban. Korban yang berjumlah 50 siswa itu berkurang di tiga tempat. Yaitu di barat, di tengah dan di timur.

Dari tiga titik tersebut, jumlah korban terbanyak jatuh di titik tengah yang merupakan bagian tengah jembatan. Sampiyadi juga mulai membantu mahasiswa Timur Tengah satu per satu. Hingga akhirnya, seluruh siswa berhasil dievakuasi ke tepi sungai.

Saat itulah diketahui bahwa beberapa siswa terluka. Mulailah dengan kepala, telinga, leher, punggung dan kaki.

Jika saya tidak menghitung jumlah cedera, jelas ada seseorang yang terluka. Tapi tidak ada yang meninggal di sini (TKP, red). Ada 40 siswa dan dua guru yang jatuh,” lanjutnya.

Runtuhnya jembatan gantung Kregenan, 41 siswa dan 2 guru luka-luka

Muhammad Firdaus, siswi kelas IX SMPN 1 Pajarakan yang juga menjadi korban, mengaku teman-temannya sempat gemetar sebelum jembatan ambruk. Mereka tidak menyangka, goyangan itu meruntuhkan jembatan tersebut.

Saat kecelakaan, Firdaus sendiri baru saja melintasi jembatan. Ia menyeberangi sisi barat jembatan sekitar 10 meter. Lalu tiba-tiba jembatan itu ambruk.

“Setelah diguncang di tengah, jembatan itu ambruk. Aku tersandung dan jatuh terlentang. Tangan kanannya membentur pelat besi yang menjadi dasar jembatan. Saya tercengang ketika saya jatuh dari keterkejutan. Untung masih bisa memanjat sendiri,” ujarnya.

Source: radarbromo.jawapos.com

Related Articles

Back to top button