Kisah Pilu Putri, Korban Tragedi Kanjuruhan, Ingatan Tak Pulih Menggunakan Kursi Roda - sepakbola.blog
Arema FC

Kisah Pilu Putri, Korban Tragedi Kanjuruhan, Ingatan Tak Pulih Menggunakan Kursi Roda

MALANG, KOMPAS.com – Ingatan Dian Puspita Putri Ardiyanti (21) atau Putri, salah satu penyintas tragedi Kanjuruhan, belum sepenuhnya pulih, meski sudah lebih dari 40 hari berlalu sejak tragedi yang menewaskan 135 orang itu.

Sang ibu, Karyati Ngesti Rahayu (40), mengatakan anak itu hanya bisa mengingat peristiwa tertentu.

Baca juga: 40 Hari Tragedi Kanjuruhan dan Sederet Turut Berbela sungkawa

Putri sempat koma dan tidak sadarkan diri selama 10 hari di ruang ICU RS Saiful Anwar, Kota Malang. Namun, kata Karyati, Putri tidak mengalami cedera kepala.

“Ingatannya belum pulih, dia hanya ingat saat di sekolah,” kata Karyati saat ditemui di rumahnya di Gang 7, Jalan Plaosan Timur, Kota Malang, Jumat (11/11/2022) siang.

Bayi juga sering mengalami kesulitan tidur.

“Malam itu, dia sering tidak bisa tidur, dia bahkan tidak bisa berbicara dengan anak-anaknya,” katanya.

Baca Juga: Kisah Mbah Kusno, Mundur dari Balai Kota Malang ke Stadion Kanjuruhan Untuk Memperingati 40 Hari Tragedi

Tak hanya itu, Putri masih belum bisa berjalan dan masih menggunakan kursi roda.

Karyati mengatakan kaki kanan Putri patah.

Menurut dokter, putrinya membutuhkan waktu sekitar 7 bulan lagi untuk bisa berjalan normal.

“Ceknya hanya ke rumah sakit, butuh waktu sekitar enam minggu untuk melepas gips, kemudian belajar berjalan, kemudian 7 bulan untuk melepas pena,” kata Karyati.

Baca Juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Lapor ke Polres Malang Soal Artikel Pembunuhan

Mata Putri juga merah. Sekarang kondisinya berangsur-angsur membaik setelah perawatan.

“Gunakan obat tetes mata, enam tetes sehari, ada empat macam obat. Waktu itu dokter bilang kena gas air mata,” ujarnya.

Putri adalah orang yang pendiam. Namun, tragedi Kanjuruhan membuat Karyati merasa bahwa putranya menarik diri.

“Gadis kecil pendiam, pendiam, katanya teman-temannya sering diajak cerita, tapi Putri suka jalan-jalan, tapi sekarang dia lebih tertutup dengan keluarganya, mungkin pikirannya tidak ingin mengganggu keluarganya, ” ucapnya.

Baca juga: BERITA FOTO – Doa Bersama 40 Hari Tragedi Kanjuruhan

Putri sebelumnya bekerja di bagian produksi perusahaan liquid vaporizer di Kota Malang. Bagi Karyati, anaknya selalu bisa membantu perekonomian keluarga.

“Kebetulan kontrak kerjanya habis tiga bulan saat dia cuti, tapi HRD perusahaan bilang kalau sembuh dari dokter, sembuh, bisa kembali tanpa tes,” katanya.

Karyati yang berprofesi sebagai penjual bubur ayam ini sudah 40 hari tidak berjualan karena sibuk mengurus anaknya.

Sedangkan ayah Putri, Deni Hardianto (42), bekerja serabutan. Karyati hanya berharap anaknya segera pulih dan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.

Karyati mengatakan Putri pertama kali melihat pertandingan sepak bola Arema FC secara langsung di stadion. Putranya juga bukan pendukung fanatik.

“Dia diundang oleh teman-temannya, pertama kali dia melihatnya di stadion, di tribun ke-13, dia dipisahkan dari teman-temannya, dia mencarinya, Alhamdulillah selamat, bahkan teman-temannya,” katanya.

Terima pembaruan berita terpilih Dan berita terbaru setiap hari dari Kompas.com. Ayo gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button
//