Kompetisi PSSI Jombang Macet, Jam Terbang Pemain Minim - sepakbola.blog
Persebaya

Kompetisi PSSI Jombang Macet, Jam Terbang Pemain Minim

JOMBANG – Belakangan ini banyak komplain soal sepak bola Jombang. Terutama karena PSID absen dari Liga 3 dan tidak ada kompetisi internal. Sehingga pemain memiliki jam terbang yang minim.

”Pemain Jombang bagus-bagus, kalau diberi kesempatan bertanding banyak, mental juga kita latih,” kata Manajer FC Watudakon Dodik Hariyanto kemarin.

Kualitas pemain Jombang dibuktikan dengan banyaknya pemain yang didatangkan oleh klub-klub besar Liga 1, Liga 2 dan timnas. Belum lagi pemain yang diambil dari klub regional Liga 3 lainnya. ”Hampir setiap tahun pemain Jombang masuk roster timnas U-19 dan U-16,” ujarnya.

Ia berharap Askab PSSI Jombang membuka hatinya untuk menggelar kompetisi internal. Kompetisi kandang level A terakhir dimainkan pada 2018. Kompetisi level B terakhir dimainkan pada 2019.

”Kami sangat membutuhkan kompetisi. Jujur saya sedih melihat anak-anak Jombang yang berkualitas tinggi, tapi sudah dibawa ke luar kota,” ujarnya.

Selama ini, Aircraft FC juga aktif menyelenggarakan kompetisi di kawasan Kesamben. Tujuannya, agar pemain tidak hanya berlatih tanpa kompetisi. ”Agar anak lebih berkembang ke depannya. Saya juga menjalankannya untuk kualitas yang lebih baik di pedalaman Surabaya,” jelasnya.

Gunakan jaringan luar kota untuk menemukan persaingan. ”Saya coba gabung internal Persebaya atau keluar pulau mencari informasi dari teman-teman. Karena tidak ada persaingan yang jelas di Jombang. Biar para pemain tidak bercita-cita dan melanjutkan ke level profesional,” jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris ASkab PSSI Jombang Sutyo Praftomo mengatakan, kompetisi internal yang akan digelar November ini belum digelar. (wen / jif)

Reporter: Wenny Rosalina

JOMBANG – Belakangan ini banyak komplain soal sepak bola Jombang. Terutama karena PSID absen dari Liga 3 dan tidak ada kompetisi internal. Sehingga pemain memiliki jam terbang yang minim.

”Pemain Jombang bagus, kalau diberi kesempatan banyak bertanding, mental juga kita latih,” kata manajer FC Watudakon Dodik Hariyanto kemarin.

Kualitas pemain Jombang dibuktikan dengan banyaknya pemain yang didatangkan oleh klub-klub besar Liga 1, Liga 2 dan timnas. Belum lagi pemain yang diambil dari klub regional Liga 3 lainnya. ”Hampir setiap tahun pemain Jombang masuk roster timnas U-19 dan U-16,” ujarnya.

Ia berharap Askab PSSI Jombang membuka hatinya untuk menggelar kompetisi internal. Kompetisi kandang level A terakhir dimainkan pada 2018. Kompetisi level B terakhir dimainkan pada 2019.

”Kami sangat membutuhkan persaingan. Jujur saya miris melihat anak-anak Jombang berkualitas, tapi malah dibawa ke luar kota,” ujarnya.

Selama ini, Aircraft FC juga aktif menyelenggarakan kompetisi di kawasan Kesamben. Tujuannya, agar pemain tidak hanya berlatih tanpa kompetisi. ”Agar anak lebih berkembang ke depannya. Saya juga menjalankannya untuk kualitas yang lebih baik di pedalaman Surabaya,” jelasnya.

Gunakan jaringan luar kota untuk menemukan persaingan. ”Saya coba masuk internal Persebaya atau keluar pulau mencari informasi dari teman-teman. Karena tidak ada persaingan yang jelas di Jombang. Biar pemain tidak bercita-cita dan melanjutkan ke level profesional,” jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris ASkab PSSI Jombang Sutyo Praftomo mengatakan kompetisi internal yang akan digelar pada November ini belum terlaksana. (wen / jif)

Reporter: Wenny Rosalina

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button
//