Korban Tragedi Kanjuruhan Laporkan Delapan pihak | Tragedi Kanjuruhan - sepakbola.blog
Persebaya

Korban Tragedi Kanjuruhan Laporkan Delapan pihak | Tragedi Kanjuruhan

Para korban tragedi Kanjuruhan melaporkan delapan bagian

Penyelidikan atas tragedi Kanjuruhan masih jauh dari selesai. Ini setelah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur mengembalikan berkas perkara (P-19) ke Polda Jatim.

Dia adalah Devi Athok, warga Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, yang kemarin mengunjungi Polres Malang. Devi Athok adalah ibu dari Natasya Debi Ramadhani, 16, dan Nayla Debi Anggraini, 14, yang juga menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Athok didampingi Tim Advokasi untuk korban tragedi Kanjuruhan (Tatak).

Baca juga: Korban Kanjuruhan 19 Tahun Sembuh Janji Sembuhkan Ibu Rombongan Masuk Ruang Pusat Pelayanan Terpadu (SPKT) Polres Malang untuk Pertama Kalinya. Kemudian beralih ke detektif dan kriminal. Proses ekstraksi informasi berlangsung hingga matahari terbenam. Jika diperkirakan, saya berada di kamar selama 8 jam.

Baca lebih banyak:
Jawa Pos »

KTT ASEAN Berlangsung Tanpa Myanmar – ANTARA News

ANTARA – Indonesia dan negara-negara undangan menghadiri pertemuan tingkat tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN Summit 2022 di Phnom Penh, Kamboja … Selengkapnya >>

Keluarga korban melaporkan adanya dugaan pembunuhan dalam tragedi KanjuruhanKeluarga korban melaporkan dugaan pembunuhan dalam tragedi Kanjuruhan ke Polsek Malang. Tragedi Kanjuruhan

Bentuk Empati, Persatuan Sepak Bola Belanda Kirim Karangan Bunga ke Kanjuruhan – Bola.netKNVB mengirimkan karangan bunga ke stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sebagai bentuk simpati atas tragedi Kanjuruhan.

Korban Kanjuruhan melaporkan beberapa pihak dengan pasal pembunuhanSalah satu keluarga korban tragedi Kanjuruhan, orang tua NBR (16) dan NDA (13), mengajukan pengaduan ke Polres Malang. Lebih asyik lagi kalau kamu jawab

Menggunakan kursi roda, para korban tragedi Kanjuruhan turun ke jalan menuntut keadilanSalah satu korban tragedi Kanjuruhan, Muhammad Anugrah Bustom, ikut unjuk rasa Aremania di Balai Kota Malang. Dia bergabung dengan demonstrasi ini di kursi roda.

SJFC Sumbangkan Puluhan Juta untuk Korban Tragedi Kanjuruhan | Goal.com IndonesiaPengumpulan donasi dari SJFC dilakukan selama 25 hari, dimulai pada 15 Oktober 2022 dan berakhir pada 10 November 2022. Tragedi Arema Kanjuruhan

Malang Hitam, Aremania Bawa 135 Peti dan Foto Korban Tragedi KanjuruhanRibuan Aremania dengan atribut hitam melakukan long march membawa 135 peti mati sebagai simbol nyawa 135 pendukung yang tewas dalam tragedi Kanjuruhan …

JawaPos..Bentuk empati, Persatuan Sepak Bola Belanda mengirimkan karangan bunga ke Kanjuruhan Serafin Unus Pasi | 9 November 2022, 18:24 WIB Aksi solidaritas tragedi Kanjuruhan yang digelar Aremania di area stadion Kanjuruhan (c) foto iklan AP Bola.JawaPos.

com-Penyelidikan tragedi Kanjuruhan masih jauh dari selesai. Setelah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim mengembalikan berkas (P-19) ke Polda Jatim Senin (7/11) lalu, kemarin (10/11) giliran keluarga korban yang melapor ke polisi. Dia adalah Devi Athok, warga Desa Krebet Senggrong, Kabupaten Bululawang, yang kemarin diperiksa polisi di Resor Malang. Sebagai wujud dika mereka, KNVB mengirimkan karangan bunga ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Devi Athok adalah orang tua dari Natasya Debi Ramadhani, 16, dan Nayla Debi Anggraini, 14, yang juga menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Athok didampingi Tim Advokasi untuk korban tragedi Kanjuruhan (Tatak). Hal ini sesuai dengan Pasal 338 dan 340 Jo 55 dan 56 KUHP tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana.

Baca juga: Korban Kanjuruhan 19 Tahun Sembuh Janji Sembuhkan Ibu Rombongan Masuk Ruang Pusat Pelayanan Terpadu (SPKT) Polres Malang untuk Pertama Kalinya. Mahkota KNVB dikirim ke stadion Kanjuruhan (c) Bola. Kemudian beralih ke detektif dan kriminal. Proses ekstraksi informasi berlangsung hingga matahari terbenam. Jika diperkirakan, saya berada di kamar selama 8 jam. Ia mengatakan mahkota ini sebagai bentuk empati dan bukti bahwa tragedi Kanjuruhan adalah bencana internasional. “Kami mengecam dugaan tindak pidana pembunuhan dan pembunuhan berencana,” kata Presiden Tatak Imam Hidayat S. Namun kami tidak bisa menyebutkan siapa keempat orang tersebut karena kami harus melindungi mereka, “katanya.

H MH Usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (10/1), terjadi penyerbuan ke lapangan. Ia membenarkan pihaknya telah melengkapi laporan tersebut dengan serangkaian uji coba. Seperti akta kematian dan foto kedua putri Devi Athok. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan empat saksi untuk laporan tersebut. 135 orang tewas dalam tragedi itu. Devi Athok adalah warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Keluarga selamat, tetapi anak itu mengalami trauma berat dan menjadi fobia gelap. “Tapi kami tidak bisa mengatakan siapa keempat orang itu, karena kami harus melindungi mereka,” imbuh Imam. Ada sejumlah pihak yang juga menggugat. Seperti PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), PT Arema Aremania Berprestasi Indonesia (AABBI), serta penembak air mata di tribun 13. Selain itu, petugas keamanan antara lain mantan Kapolda Malang, mantan Kapolsek Timur Juga Java dan PT Indosiar Visual Mandiri termasuk sebagai terlapor. Secara total, delapan pengiriman dilaporkan. Petugas keamanan kemudian mengusir para penggemar dengan menggunakan gas air mata.

Baca juga: Jenazah Dewi Nggelundung dari Tribun 12 Stadion Kanjuruhan “Yang diduga melakukan tindak pidana berdasarkan Pasal 338 dan Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 dan Pasal 56. Dan ini laporan model B , kalau polisi model A pasal 359 dan 360 KUHP tentang kelalaian,” imbuh Imam. Ditanya soal hasil otopsi kedua putri Devi Athok itu, dia mengaku tidak tahu. “Kami juga masih menunggu. Mudah-mudahan hasilnya jelas.

Namun pihak keluarga sangat yakin bahwa mereka (anak-anak mereka) meninggal karena keracunan gas air mata. Kita lihat nanti. Saya pantau terus hasilnya”, kata Imam. Seperti diketahui, sidang otopsi dua jenazah korban tragedi Kanjuruhan berlangsung Sabtu (11/5) lalu. Untuk meyakinkan masyarakat, Polda Jatim bekerja. dengan tim forensik independen.

Anggotanya terdiri dari dokter dan akademisi dari berbagai institusi. Seperti dari Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Ada juga dokter dari RS Kanjuruhan, RS dr Sutomo, RS dr Sarifah Bangkalan dan RS Pendidikan Unair yang terlibat. .

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button
//