Langkah PSSI Gelar Kongres Luar Biasa
JawaPos.com-PSSI akan menulis surat ke FIFA hari ini. Isi surat itu menyangkut Kongres Luar Biasa (KLB) berikutnya setelah kepengurusan Exco PSSI pertemuan darurat Jumat lalu (28/10).
”Jadi, kami usulkan dan komunikasikan ke FIFA bahwa KLB dan panitia pemilihannya harus dibentuk terlebih dahulu. Tanggal 7 Januari (2023) akan ada kongres untuk membentuk panitia pemilihan,” kata Vivin Cahyani Sungkono, anggota Panitia Pelaksana PSSI (Exco), saat dihubungi. Jawa Pos kemarin.
Selanjutnya, tim panitia seleksi mulai mengerjakan pendaftaran calon dan lain-lain. “Karena menurut statuta perlu diberitahukan 60 hari sebelumnya jika ada kongres,” jelasnya.
Vivin mengatakan tahapan ini merupakan proses organisasi yang harus diikuti. Tapi setelah surat itu, FIFA bisa punya penilaian sendiri. Apakah bisa dipercepat? Semuanya ada di tangan FIFA,” jelasnya.
Anggota Exco PSSI lainnya, Ahmad Riyadh, mengatakan pemilu KLB Exco PSSI bisa digelar Maret 2023. “Kongres pemilu exco Maret,” kata Riyadh kepada Jawa Pos tadi malam.
Seperti diketahui, PSSI memastikan akan ada percepatan kalender kongres karena ada dua tim Liga 1 yang mendesak, yakni Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
Hingga kemarin penyerahan surat yang resmi diterima untuk permintaan KLB baru datang dari kedua klub. Namun, lanjutnya, ada beberapa pemilih yang menginginkan KLB dan mereka berbicara langsung.
” Belum lagi dua. Hanya ada satu pemilih yang meminta kami untuk wabah, kami harus memikirkannya. Kenapa, apa masalahnya,” katanya.
Selanjutnya, kondisi yang ada setelah tragedi Kanjuruhan tidak menguntungkan. Di atas segalanya, masalah game yang harus diinterupsi dan menunggu evaluasi.
“Jadi, menurut kami, sangat dibutuhkan transformasi dan jika misalnya percepatan KLB bisa membantu PSSI dengan cepat, kenapa tidak,” ujarnya.
Lantas, apakah kejuaraan akan digelar lagi sebelum KLB? Karena sebelumnya sudah ada rencana kompetisi yang akan berlangsung pada 25 November mendatang. Terkait dengan hal tersebut, Vivin mengatakan, selain KLB, exco meeting juga membahas tentang kompetisi.
Ia berharap PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) dalam waktu dekat. Hal ini tak lepas dari status Akhmad Hadian Lukita sebagai Direktur Utama PT LIB yang ditetapkan sebagai tersangka pada 6 Oktober lalu dan ditahan di Polda Jatim pada 24 Oktober lalu.
Oleh karena itu, ada lowongan di posisi kepemimpinan puncak. ”Itu harus diputuskan melalui perusahaan biasa. Karena PT LIB adalah perusahaan. PT LIB menonjol sebagai organisasi tersendiri,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong diadakannya RUPS dan mengangkat minimal Direktur Utama interim. ”Mereka yang memutuskan siapa pemangku kepentingannya. Klub-klub itu. Mereka memutuskan siapa yang ingin menjadi CEO. Tidak ada intervensi PSI,” katanya.
Selanjutnya, PT LIB akan menjalankan tugas dan kewajibannya. Mulailah memikirkan bagaimana menyelenggarakan kompetisi, jika ada hal-hal yang perlu dievaluasi, bagaimana mendapatkan izin untuk menyelenggarakan pertandingan. “Ini kan kerja PT LIB,” ujarnya.
Atas dasar itu, Vivin belum mau berandai-andai kapan kejuaraan akan berlangsung. Apakah akhir November atau akan ditunda?
”Selanjutnya, setelah RUPS, diangkat satu orang Direktur Utama. Jadi, kita berharap Dirut segera bekerja untuk memperbaiki sistem dan lainnya. Termasuk berkoordinasi dengan berbagai pihak bagaimana agar kompetisi bisa berjalan,” kata Vivin.
Source: www.jawapos.com