Materi normal, tidak ada psikolog dalam sesi pelatihan Area FC - sepakbola.blog
Liga Indonesia

Materi normal, tidak ada psikolog dalam sesi pelatihan Area FC

JawaPos.com-Tidak ada lagi psikolog dalam sesi latihan Arema FC. Materi pelatihan yang diberikan mulai memasuki fase normal.

Singo Edan dikabarkan akan menjalani uji coba. Kabar tersebut muncul setelah poster laga uji coba Arema FC vs Porprov Malang di Stadion Gajayana, Kota Malang beredar di media sosial.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh Javier Roca. Pelatih Arema FC memastikan tidak akan ada laga uji coba.

”Sebenarnya kami sudah menjadwal ulang rencana sesi pertandingan. Pertimbangannya adalah kondisi pemain,” ujar pelatih asal Chile itu.

Mental gamer tidak 100%. Karena itu, tidak ada latihan akhir pekan ini. Tim Singo Edan bahkan ditutup akhir pekan ini. Roca tidak memungkiri bahwa fisik para pemain cukup fit.

Namun, tidak demikian dengan kondisi mental para pemainnya. Roca menilai para pemainnya masih membutuhkan waktu untuk pulih 100% secara mental.

“Latihan menjadi biasa saja. Tapi masih ada rasa sedih. Kami berusaha untuk pulih secepat mungkin. Masih semangat buat Aremania,” terang mantan pelatih Persik Kediri itu.

Kini Roca berusaha menjaga kondisi fisik para pemainnya agar tetap prima. Tentu dibarengi dengan peningkatan mental para pemain.

Bukan hanya tim yang mulai membaik. Manajemen juga ingin memperbaiki manajemen klub. Mereka berkomunikasi dengan beberapa tokoh sepak bola nasional. Salah satunya adalah mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha.

Komunikasi dilakukan langsung dengan Komisaris Tatang Dwi Arifianto dari PT Arema Aremania Bersatu Bersatu Indonesia (PT AABBI).

Sejak komunikasi itu, banyak hal yang dibicarakan. ”Kami telah menerima banyak saran dan masukan dari beliau. Pada dasarnya, bagaimana Arema FC harus dimulai pemulihan jadi ada tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang perlu dicapai,” kata Tatang.

Ia berharap kejadian ini tidak melemahkan Arema FC, namun justru sebaliknya.

“Ada studi dan contoh bagaimana kecelakaan atau tragedi bisa mengubah kemajuan klub, bahkan mengubah perkembangan sepak bola suatu negara,” kata Tatang.

Salah satunya adalah kecelakaan Hillsborough tahun 1989 di Inggris. “Insiden itu membawa kemajuan bagi klub dan sepak bola secara umum,” ujarnya.

Source: www.jawapos.com

Related Articles

Back to top button
//