Menarik perhatian publik, pos polisi di Malang dipenuhi poster investigasi menyeluruh - sepakbola.blog
Arema FC

Menarik perhatian publik, pos polisi di Malang dipenuhi poster investigasi menyeluruh

Menarik perhatian publik, pos polisi di Malang dipenuhi poster investigasi menyeluruh

Kapanpun Plus – Pos polisi di Kayutangan Kota Malang menarik perhatian masyarakat. Bangunan di Persimpangan Rajabally penuh dengan poster-poster yang ditempel dengan tuntutan penyelidikan menyeluruh atas tragedi Kanjuruhan dari berbagai sisi.

Bangunan berukuran sekitar 2×2 meter itu nyaris tak terlihat sebagai pos polisi. Keempat sisinya dipenuhi berbagai poster kertas berisi pesan yang menyerukan penyelidikan menyeluruh atas tragedi 1 Oktober 2022.

Menarik perhatian publik, pos polisi di Malang dipenuhi poster investigasi menyeluruh

Pesan yang diblokir antara lain Arek Malang Lawan, Adil dan Beradab, Man of The Match: Lebih dari 100 Dibunuh Polisi, Serang Kota, Aremania Berantem Sendiri Klub Tak Peduli, Bos Besar Tak Ditemukan, dan lainnya.

1. Alasan aneh

Letak pos polisi di tengah perempatan dengan motifnya yang “aneh” menarik perhatian pengguna jalan. Sejumlah orang yang lewat terlihat mendokumentasikan tambalan tersebut.

Beberapa orang terlihat dari balkon kafe di sebelah lokasi, mendokumentasikan poster-poster yang terlampir.

2. Permintaan Aremania

“Poster ini mengungkapkan tuntutan Aremania. Pesan poster disampaikan di sini, Aremania kuat,” ujar Sabilul Huda, warga yang sedang berfoto, Jumat (13/1).

“Sebagai pesan media, terlalu banyak poster atau tulisannya kurang besar,” ujarnya.

3. Banyak kegiatan dari Aremania

Sabilul mengaku sudah mengikuti perkembangan penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan selama ini. Manajemen dinilai kurang memuaskan, salah satunya hanya menyentuh sedikit orang.

Sejak peristiwa merenggut 135 nyawa itu, warga Aremania dan Malang melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan pengusutan tuntas kasus tersebut. Banyak ekspresi dari tuntutan tersebut telah disiarkan melalui poster dan spanduk di jalan-jalan, dan beberapa dalam bentuk acara seni dan demonstrasi damai.

4. Terlihat kurang indah

Namun, entah sejak kapan pos polisi itu menjadi sasaran manifesto tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa poster tersebut membuat kantor polisi tidak terlihat. Tambalan tersebut dinilai kurang sesuai.

“Kelihatannya tidak bagus, tapi mau bagaimana lagi,” kata Usman, warga lainnya.

5. Kasus tragedi pengacara masih tertunda

Sampai saat ini kasus Tragedi Kanjuruhan masih ditangani pihak berwajib. Kelima tersangka diperkirakan akan menjalani sidang pertama di Pengadilan Negeri Surabaya (PN), Senin (16/1).

Mereka adalah Ketua Arema FC Arema FC Abdul Haris, Satpam Suko Sutrisno, Brimob Danki 3 AKP Hasdarmawan Polda Jatim, Kabag Ops Polres Malang Wahyu Kompol Setyo Pranoto, dan Kapolres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.

Diduga melanggar pasal 359 KHUP dan/atau pasal 360 KUHP dan/atau pasal 103 ayat (1) juncto pasal 52 undang-undang nomor 11 tahun 2022 tentang olahraga.

Jangan lewatkan ini!

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button
//