Menparekraf menargetkan investasi pariwisata senilai $8 miliar
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan nilai investasi di sektor pariwisata Indonesia mencapai US$8 miliar dalam 10 tahun.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf saat menghadiri acara “World Travel and Tourism Council” di Riyadh, Arab Saudi, yaitu pertemuan bilateral investasi dan bisnis dengan sejumlah pihak untuk meningkatkan investasi di sektor pariwisata.
“Kami menyepakati tiga hal, (pertama) Indonesia akan menjadi negara yang berbeda dan terpilih menjadi tuan rumah Global Tourism Economic Forum dalam dua tahun ke depan,” ujarnya saat bertemu dengan World Travel & Tourism Executive Committee member Council (WTTC) Pansy Ho seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Pertemuan tersebut memilih Indonesia sebagai tuan rumah Forum Ekonomi Pariwisata Global dalam dua tahun ke depan karena Pansy Ho menjabat sebagai Wakil Presiden dan Sekretaris Jenderal Forum Ekonomi Pariwisata Global.
Kedua, kata Sandiaga, Pansy Ho yang juga Group Executive Chairman dan Chief Executive Officer Shun Tak Holdings Limited akan menjajaki investasi, khususnya di Bali, dalam mendirikan hotel berskala internasional.
Baca Juga: Menparekraf arahkan investor berinvestasi di destinasi super prioritas
“Mereka melihat Bali dan lima destinasi wisata super prioritas untuk membangun hotel berkualitas bintang 5 atau lebih,” katanya.
Selain itu, penjajakan industri pariwisata Indonesia untuk kembali menggarap pasar China di masa depan mengingat Pansy juga menjabat sebagai presiden eksekutif China Chamber of Tourism (CCT).
“Yang ketiga adalah untukupdate dengan harapan pada triwulan ketiga tahun depan, pada pertemuan Global Tourim Economic Forum, Indonesia mulai menggarap pasar China yang selama ini tertutup akibat kebijakan zero COVID-19. Kami menunggu pemulihan pariwisata dari China,” kata Sandiaga.
Pertemuan lain yang dilakukan Menparekraf adalah dengan delegasi dari Federasi Rumah Saudi. Mereka tertarik berinvestasi di delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, yakni KEK Nongsa, KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Lido, KEK Singhasari, KEK Mandalika, KEK Morotai, dan KEK Likupang.
Sandiaga juga bertemu dengan perwakilan United Gulf Industrial Consortia yang telah menyatakan minatnya terhadap 12 proyek berkelanjutan di Indonesia, termasuk satu proyek di Raja Ampat, Papua Barat.
“Dari rangkaian pertemuan tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan nilai investasi di bidang pariwisata tanah air,” ujarnya.
Baca Juga: Investasi di Badung hingga Oktober 2022 mencapai Rp 7,3 triliun
Realisasi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2020 hingga Q1 2022 tercatat sebesar Rp5,31 triliun. Kementerian Investasi mencatat nilai proyek investasi yang ada di lima Daerah Tujuan Wisata Super Prioritas (DPSP) mencapai Rp 172,2 miliar (US$11,67 juta).
Nilai outstanding komitmen adalah Rp1,552 triliun (setara dengan US$106,24 juta), sedangkan nilai kepentingan investasi di lima DPSP adalah Rp1,186 triliun (US$81,19 juta).
Pertemuan bisnis dan investasi bilateral akan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga lintas sektoral.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investasi di sektor pariwisata menjadi US$6-8 miliar selama 5-10 tahun guna mencapai tingkat kontribusi 5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan 8 persen untuk sektor ekonomi kreatif. lima tahun ke depan, sehingga total kontribusi gabungan antara kedua sektor tersebut sebesar 13 persen.
Source: news.google.com