Misi Persebaya perpanjang rekor melawan Persija dari 2018 - sepakbola.blog
Liga Indonesia

Misi Persebaya perpanjang rekor melawan Persija dari 2018

JawaPos.com-Sejak kembali promosi level atas pada musim 2018, Persebaya Surabaya sudah enam kali bertemu Persija Jakarta di kompetisi resmi. DAN, GreenForce – julukan Persebaya – tak pernah kalah sama sekali. Yakni, tiga kali menang dan tiga kali seri.

Persebaya berpeluang besar memperpanjang dominasinya atas Macan Kemayoran –julukan Persija– sore ini saat kedua kubu bertemu di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta. (live Indosiar pukul 15.00 WIB).

Peluang terbuka lebar karena tim dari ibu kota akan bertanding dalam kondisi yang memprihatinkan.

Ya, setidaknya ada lima pemain andalan yang pasti akan dirindukan. Muhammad Ferarri (bek tengah), Syahrian Abimanyu (gelandang) dan Hansamu Yama Pranata (bek tengah) telah dipanggil timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022.

Michael Krmencik (penyerang) dikenai sanksi Komisi Disiplin PSSI (Komdis) tidak bisa bermain dalam enam pertandingan. Kemudian, Abdulla Yusuf Helal (penyerang) mengalami akumulasi kartu kuning. Situasi ini membuat Harimau Kemayoran membosankan. Satu-satunya striker murni Persija yang tersisa adalah Taufik Hidayat.

Namun, manajer Persebaya Aji Santoso sama sekali tidak melihat ini sebagai keuntungan. Pasalnya, tiga pemain Persebaya pun tak bisa dimainkan.

Marselino Ferdinan (gelandang) dan Rizky Ridho (bek tengah) telah dipanggil ke timnas. Kemudian, Dandi Maulana (bek tengah) diganjar kartu merah.

“Jadi menurut saya, situasi di Persija normal. Apalagi Persija dihuni oleh pemain-pemain yang kualitasnya merata di semua lini. Siapa pun yang diutus Persija harus waspada”, tegas mantan pelatih Arema FC dan Persela Lamongan itu kemarin. .

Aji lebih tertarik memikirkan timnya. Pasalnya, dalam dua pertandingan terakhir, Green Force kesulitan meraih kemenangan. Alwi Slamat & Co kalah 1-2 dari Persib Bandung dan ditahan imbang 1-1 oleh Persik Kediri.

Mantan pelatih Persema Malang itu mengungkapkan banyak hal yang diperbaiki agar hasil minor pada dua laga terakhir tidak terulang sore ini. Ia meminta para pemain tidak melakukan kesalahan individu. Terutama di belakang.

“Kami berharap pertandingan keempat kami dengan sistem gelembung akan mencapai hasil yang maksimal,” kata mantan pelatih timnas U-23 Indonesia itu.

Di sisi lain, pelatih Persija Thomas Doll meminta Jakmania – suporter Persija – bersabar dan memahami situasi. Saat ini Persija kekurangan pemain.

“Aku sudah mengenal mereka selamanya mendukung kami. Semua orang ingin kami menang. Tapi semua butuh proses. Musim lalu, poin Persija hanya terpaut sembilan poin dari tim degradasi. Dan, saat ini dalam dua pertandingan terakhir kami sedang tidak bagus. Jadi, kita harus bermain dengan tim yang ada. Jadi, saya meminta untuk tidak melihat hasilnya saja. Banyak hal di balik itu yang terjadi,” kata pelatih asal Jerman itu.

Meski begitu, Doll tetap terlihat menunjukkan permainan terbaiknya bersama skuad yang tersisa. Mantan pemain timnas Jerman itu ingin pertahanan Macan Kemayoran lebih solid di bawah tekanan lawan.

“Kami kehilangan bola dengan mudah. ​​Bahkan terlalu mudah kehilangan bola. Penguasaan bola kami tidak bagus. Lalu, banyak kesalahan individu. Karena itu, kami tidak pernah mendapat penalti. Dan itu sangat berbahaya,” kata mantan pelatih tim tersebut. Borussia Dortmund.

Doll juga mengkritik lini depan Macan Kemayoran. Menurut mantan pemain Lazio itu, lini depan Persija kurang ganas. Memang, cara bermain tim sudah sesuai dengan keinginannya.

“Keinginan untuk mencetak gol tidak terlihat. Memang melawan PSIS, kami menurunkan banyak pemain di depan. Mudah-mudahan nanti saat melawan Persebaya bisa lebih baik lagi,” harap Boneka.

Source: www.jawapos.com

Related Articles

Back to top button
//