Persikabo merasa kemenangannya dirampok oleh wasit - sepakbola.blog
Liga Indonesia

Persikabo merasa kemenangannya dirampok oleh wasit

JawaPos.com-Borneo FC tidak mau kecewa. Setelah dikalahkan Persija 0-1 (6/12), Pesut Etam bangkit tadi malam dengan mengalahkan PSIS Semarang 4-2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Kemenangan besar ini sekaligus membuktikan bahwa Borneo bukan masalah meski tanpa penyerang tajam mereka, Matheus Pato, yang tidak bisa dimainkan karena cedera. Pato adalah pencetak gol terbanyak saat ini di Liga 1 dengan 12 gol.

Stefano Lilipaly mencetak dua gol pada menit ke-19 dan ke-82, sedangkan dua gol Borneo FC lainnya dicetak oleh Jonathan Bustos pada menit ke-22 dan Agus Prasetyo (ke-31). Sementara itu, dua gol PSIS dicetak Fredyan Wahyu pada menit ke-35 dan Hari Nur Yulianto (66).

Pelatih Borneo FC Andre Gaspar tak memungkiri absennya Pato memang sebuah kerugian. Namun, bukan berarti Andre melupakan peran pemain lain. Menurutnya, pemain Borneo FC lainnya juga bisa menggantikan posisi Pato secara setara.

”Kami memiliki pemain bagus lainnya. Tapi mudah-mudahan Pato segera pulih dan bisa bersaing di pertandingan selanjutnya,” ujarnya.

Di pihak lawan, pelatih PSIS Ian Andrew Gillan sangat kecewa dengan kekalahan tadi malam. Satu hal yang paling disoroti adalah lini bawah PSIS. Menurutnya, lini bawah PSIS tampil dengan pemain terbaik. ”Banyak yang melakukan kesalahan dan kecerobohan, itu yang membuat kami mengakuinya” tegasnya.

Ian menegaskan akan melakukan penilaian. Di atas semua garis bawah untuk tidak membuat kesalahan yang sama. ”Jadwalnya juga sangat padat dan persaingannya ketat. Intinya jangan kendor lagi seperti malam ini (kemarin),” ujarnya.

Di laga lain, manajer Persikabo 1973 Djadjang Nurdjaman kecewa berat karena timnya hanya bermain imbang 1-1 melawan RANS Nusantara FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Itu diikat dengan dua gol oleh striker Persikabo 1973 Gustavo Henrique yang dianulir. Yaitu, dari menit ke-63 dan dari perpanjangan waktu. ”Gol pertama sudah melewati batas, sedangkan yang kedua tidak offside,” kata Djanur, sapaan akrab Djadjang.

Memang, jika dua gol itu bisa disahkan, Persikabo 1973 bisa meraih tiga poin. Persikabo 1973 mencetak gol pertama melalui Bruno Dybal pada menit ke-31, yang kemudian dijawab oleh striker muda RANS Nusantara FC Septian Bagaskara (45). “Kemenangan kami dicuri oleh wasit,” katanya.

Djanur pun berharap segera ada peningkatan kinerja wasit. Menurutnya, kompetisi sepak bola Indonesia tidak akan maju jika kualitas wasit terus merugikan tim yang bertanding.

Apa fungsi wasit tambahan di dekat gawang? Sepertinya tidak memasak. Itu harus membantu komunikasi wasit utama,” jelasnya.

Eks pelatih Persebaya itu hanya bisa pasrah. Yang jelas, dia kecewa dengan hasil imbang kemarin. “Seharusnya kami menang dengan skor 3-1,” katanya.

Pelatih kepala RANS Nusantara FC Rahmad Darmawan bersyukur atas undian kemarin. Menurutnya, bisa mendapatkan satu poin merupakan peningkatan bagi para pemainnya setelah kalah di pertandingan sebelumnya.

“Sejujurnya tidak mudah untuk mengatur tim yang baru bersama selama lima hari. Anak-anak berkembang, meski belum maksimal,” jelasnya.

Source: www.jawapos.com

Related Articles

Back to top button
//