PSIS Semarang menyayangkan aksi kekerasan dalam sepak bola Indonesia sejak insiden Arema di Persis
TRIBUNMATARMAN.COM – PSIS Semarang menyayangkan kekerasan yang terjadi di Liga 1.
Melalui CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, pihaknya menyayangkan aksi kekerasan di lingkungan sepakbola, termasuk yang terjadi usai pertandingan Liga 1.
Seperti diketahui, pada pekan ke-20 dan ke-21 Liga 1 2022-2023 terjadi kasus pelemparan bus tim di berbagai tempat dan waktu.
Dalam kasus ini pihak yang dirugikan adalah Arema FC dan Persis Solo.
Baca juga: Rasakan Indosiar! Tautan Live Streaming PSM vs RANS FC di Liga 1 Kick Off 15.00 WIB
Bus tim Arema FC dilempari batu usai tim asuhan Singo Edan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (26/1/2023).
Kejadian serupa juga dialami Persis Solo.
Bus yang mereka tumpangi diserang sekelompok orang dengan lemparan batu.
Peristiwa itu terjadi di Tangerang, tepatnya usai pertandingan melawan sang induk semang Persita di Stadion Indomilk Arena, Sabtu (28/1/2023) malam WIB.
Saat kasus pelemparan bus belum juga mereda, kabar kerusuhan di depan markas Arema FC mencuat pada Minggu (29/1/2023).
Yoyok Sukawi menyayangkan tindakan kekerasan tersebut di atas.
Menurutnya, kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat diterima.
“Sebagai CEO PSIS, saya menyayangkan apa yang terjadi belakangan ini.
Sepak bola harus membawa kebahagiaan, persaudaraan dan saling menghormati,” kata Yoyok Sukawi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
“Segala bentuk kekerasan sebelum, selama, dan setelah pertandingan tidak dapat dibenarkan,” kata Yoyok Sukawi.
Source: news.google.com