TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pengamat sepakbola, Assegaf Razak mengingatkan PSM Makassar untuk mengurangi kesalahan di area pertahanan melawan Persija Jakarta.
Tidak melakukan pelanggaran yang mengakibatkan servis bola mati. Karena Persija bisa memanfaatkannya untuk mencetak gol.
Selanjutnya, gol Laskar Pinisi di laga terakhirnya melawan Bali United berawal dari servis tendangan bebas karena pelanggaran.
Tendangan bebas oleh Eber Bessa di menit ke-27 dan penalti oleh Ilija Spasojevic di menit ke-54.
Belum lagi, saat pertama kali bertemu di Stadion BJ Habibie, Parepare mengawalinya dengan mengeksekusi bola mati, sepak pojok.
Sepak pojok Syahrian Abimanyu diselesaikan oleh sundulan Hanno Behrens.
“Kebobolan dua gol dari bola mati, penalti, dan tendangan bebas. Kesalahan harus dijaga seminimal mungkin,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (24/1/2023).
Oleh karena itu, Bernardo Tavares sebagai pelatih harus mengantisipasi hal tersebut. Jangan berikan lawan Anda tendangan bebas di garis ke-16.
Baca Juga: 500 Suporter PSM Makassar Dipastikan Hadiri Stadion Patriot Candrabhaga, Bakal Dikawal Polisi
“Kalau di dekat garis 16 agak riskan. Menginstruksikan pemain agar tidak melakukan kesalahan di dekat garis 16, terutama di area penalti,” kata mantan pelatih PSM Makassar itu.
Namun, Assegaf menilai pelanggaran di area pertahanan sebenarnya merupakan hal yang wajar.
Dalam sebuah game, terkadang pemain kehilangan fokus. Selain itu, ia terus berada di bawah tekanan yang berujung pada pelanggaran.
Tentunya evaluasi dilakukan oleh pelatih agar hal yang sama tidak terjadi lagi.
“Namun, inilah sepak bola. Wajar begitu. Hanya saja, setelah melawan Bali United, melawan Persija harus ada penilaian. Karena ada dua gol, proses dan kesalahannya dari mana. Harus ada penilaian, tidak ada. . Jangan melakukan kesalahan seperti itu lagi,” katanya.
Assegaf berharap pertemuan PSM Makassar dan Persija berlangsung sengit. Sejak dulu, kedua tim selalu bertanding.
Source: news.google.com
