Refly Harun Klarifikasi Alasan Presiden Jokowi Tutupi Kasus KM 50, Ijazah Palsu, Hingga Isu IKN - sepakbola.blog
Arema FC

Refly Harun Klarifikasi Alasan Presiden Jokowi Tutupi Kasus KM 50, Ijazah Palsu, Hingga Isu IKN

Berita bisnis, Jakarta –

Pakar hukum Refly Harun menyoroti sederet manuver yang dilakukan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjelang akhir masa jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia.

Refly kemudian membeberkan beberapa alasan lain mengapa Jokowi ngotot mempertahankan pengaruh politiknya. Bagaimana cara menutup kasus KM 50, soal ijazah palsu, di IKN.

“Kalau bicara agenda seperti KM 50, apakah Presiden Jokowi tidak khawatir jika dibuka? Karena setidaknya akan melibatkan pihak Istana sebagai pihak yang mengizinkan. Jelas ada pelanggaran HAM di sini tapi kemudian tidak ditindaklanjuti,” jelas Refly.

Ia bahkan membandingkan sikap Jokowi saat menanggapi pembunuhan terencana Ferdy Sambo terhadap Brigjen J dan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.

Baca Juga: Loyalis Marah, Lihat Anies Baswedan Coba Dikonfrontasi Jadi Jokowi Berikutnya: Dari Suap Hingga Fitnah…

Pasalnya, Jokowi dinilai sangat tanggap dan langsung memberikan instruksi khusus dalam kedua kasus tersebut.

“Kedua, soal ijazah palsu sampai sekarang belum ada kejelasan, kita belum tahu kebenaran substantifnya,” kata Refly.

“Selanjutnya IKN, kalau tidak dilanjutkan oleh rezim baru. Kalau rezim itu pro Jokowi atau boneka Jokowi, dijamin tetap jalan,” lanjutnya, yang kemudian mengangkat potensi tindak pidana korupsi di megapolitan tersebut. proyek.

Sementara itu, isu terbaru yang diangkat Refly adalah proyek kereta peluru yang mangkrak. “Awalnya keppres itu business to business, tapi sekarang menggunakan uang APBN untuk membiayainya,” ujarnya.

Menurut Refly, alasan yang dia berikan masuk akal. Ia menilai Jokowi memiliki banyak kepentingan, sehingga saat ini ia berusaha mempertahankan kekuatan politiknya, misalnya dengan buzzer dan relawan.

Baca juga: Fadli Zon Minta Persetujuan Presiden Jokowi yang Sudah Lama Dinanti dari Prabowo Subianto

Tak hanya menduga kepala negara ingin mencegah Anies Baswedan menjadi penggantinya, Gibran Rakabuming juga ditempatkan di DKI Jakarta.

Baca Juga: Massa 212 Penuhi Masjid At-Tin, Abu Janda Nyinyir: Semoga Yang Berkumpul Dapat Nasi Bungkus

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerjasama antara Warta Ekonomi dan Fajar.co.id. Hal-hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafik, video dan seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab Fajar.co.id.

Diedit oleh: Sabrina Mulia Rhamadanty

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button