Salsa mengungkapkan ancaman “pembunuh berantai” Wowon
Cianjur –
Salsa (13), putra ketiga Ai Maimunah, rupanya mendapat ancaman dari pembunuh berantai Cianjur-Bekasi, Wowon (60). Ancaman itu juga membuatnya menolak pergi ke Bekasi untuk bertahan hidup.
Namun sayang, Ai Maimunah yang merupakan ibunda dan dua kakak Salsa diracuni oleh Wowon dan dua pelaku lainnya.
Salsa awalnya mengatakan tidak mau ke Bekasi karena sering muntah saat berkendara jarak jauh. Tapi itu hanya alasan lain untuk tidak harus pergi ke Bekasi. Salsa mengungkapkan bahwa dia tidak ingin berpartisipasi karena dia takut pada ayah tirinya, Wowon.
Dia mengaku diancam ganti rugi jika memberi tahu keluarga ibunya di mana rumah kontrakannya di Cianjur berada.
“Salsa awalnya tinggal di Cibalagung, setelah ibunya menceraikan ayah Salsa. Kemudian, setelah menikah dengan Pak Wowon, dia tiba-tiba diajak pindah ke rumah kontrakan di Ciranjang dan Haurwangi. Dua kali dia pindah ke rumah kontrakan,” kata Salsa, Minggu (22/ 1/2023 ).
“Salsa diberitahu oleh ayah tirinya bahwa jika ada yang bertanya di mana dia, dia mengatakan dia menyewa di Bandung. Dia tidak bisa memberi tahu Cianjur. Jika tidak, dia mengatakan Salsa dan keluarganya akan mendapat masalah. Inilah mengapa Salsa takut. Itu yang sebenarnya membuat Salsa tidak mau ke Bekasi, bukan hanya karena sering muntah-muntah,” imbuhnya.
Salsa mengatakan dia tidak terlalu dekat dengan ayah tirinya. Apalagi setelah diancam. “Salsa lebih suka menjauh, di rumah Salsa tidak pernah berbicara dengan ayah tirinya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebelum berangkat ke Bekasi, Wiwin memberitahu ibunya akan membawanya ke Bandung. Namun, dia tidak tahu persis kemana pelaku akan membawanya jika kasusnya tidak terungkap.
“Jadi pas berangkat ke Bekasi tanggal 8 Januari, Pak Wowon bilang kalau Salsa nggak mau ikut ya dibawa pulang ke Bandung saja. Yang jelas akan dibawa ke Bekasi dulu,” ujarnya. .
Selama pembunuhan 8 Januari hingga 12 Januari, Salsa tidak dapat menghubungi saudara perempuan dan ibunya. Pasalnya, saat berangkat ke Bekasi, semua ponsel korban disita pelaku.
“Salsa tidak berkomunikasi, ponselnya disita dan dimatikan. Salsa juga baru mengetahui bahwa ibu dan saudara-saudaranya meninggal setelah diantar oleh tetangga sewaan ke rumahnya. Dia kaget dan sedih mendengar kabar itu.” dia menyimpulkan.
(tey/bola)
Source: news.google.com