Sekjen KontraS: Tragedi Kanjuruhan Pelanggaran HAM Berat | Tragedi Kanjuruhan - sepakbola.blog
Persebaya

Sekjen KontraS: Tragedi Kanjuruhan Pelanggaran HAM Berat | Tragedi Kanjuruhan

Sekjen KontraS: Tragedi Kanjuruhan Pelanggaran HAM Berat

Hingga keadilan bisa ditegakkan, aksi yang dilakukan para penggemar akan terus dihadirkan. Tidak hanya di Kota Malang, tetapi juga di kota-kota lain.

Baca juga: Wawancara dengan Tri Kusharjanto: Jangan ngambek jika pasangan Anda melakukan kesalahan, masih akan ada tindakan serupa di masa depan. Ini Upaya Tuntut Keadilan Tragedi Kanjuruhan Baca Juga: Korban Kanjuruhan, 19, Sembuh, Janji Jaga Ibu Melangkah Maju Pukul 11.00 WIB, Sejumlah Aremania Tampak Membawa 135 Peti Mati Seperti Simbol Korban dari tragedi Kanjuruhan. Mereka kemudian memasuki stadion Gajayana dan meletakkan peti mati di tengah lapangan dengan foto-foto para korban.

Baca lebih banyak:
Jawa Pos »

KTT ASEAN Berlangsung Tanpa Myanmar – ANTARA News

ANTARA – Indonesia dan negara-negara undangan menghadiri pertemuan tingkat tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN Summit 2022 di Phnom Penh, Kamboja … Selengkapnya >>

Komnasham mengatakan tidak. Mungkin mudah bagi Komnasham

Bentuk Empati, Persatuan Sepak Bola Belanda Kirim Karangan Bunga ke Kanjuruhan – Bola.netKNVB mengirimkan karangan bunga ke stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sebagai bentuk simpati atas tragedi Kanjuruhan.

Menggunakan kursi roda, para korban tragedi Kanjuruhan turun ke jalan menuntut keadilanSalah satu korban tragedi Kanjuruhan, Muhammad Anugrah Bustom, ikut unjuk rasa Aremania di Balai Kota Malang. Dia bergabung dengan demonstrasi ini di kursi roda.

40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Ribuan Aremania turun ke jalan3 pertanyaan diajukan. Artinya, untuk menangkap dan mengadili semua pelaku dan pelaku tragedi Kanjuruhan. Ubah tragedi Kanjuruhan menjadi pelanggaran

Ribuan Aremania turun ke jalan memperingati 40 hari Tragedi KanjuruhanPendukung meminta pemerintah dan penegak hukum untuk menangkap dan mengadili semua pelaku yang terlibat

Pengingat tragedi Kanjuruhan dari lagu, mural dan QR ArtHal serupa juga ditanggapi Musisi Iksan Skuter saat membaca tentang duka seorang ibu yang kehilangan anaknya di malam kelam di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Aksi teatrikal gas air mata Aremania dalam 40 hari tragedi KanjuruhanSekitar 5.000 Aremania turun ke jalan menuntut pelaku penembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan segera ditangkap dan diadili.

JawaPos.Bentuk Empati, Persatuan Sepak Bola Belanda Kirim Karangan Bunga ke Kanjuruhan Serafin Unus Pasi | 9 November 2022, 18:24 Aksi solidaritas Tragedi Kanjuruhan yang diadakan Aremania di area stadion Kanjuruhan (c) Iklan fotografi AP Balon kursi roda Hak Asasi Manusia berat dan membayar semua kerugian kepada korban dan keluarganya melalui ganti rugi dan mekanisme restitusi.

com Seperti yang dilakukan beberapa pendukung di Jakarta beberapa hari lalu. Indikasi ini juga dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Andy Irfan. Salah satu pihak yang turut berduka cita atas tragedi tersebut adalah Persatuan Sepak Bola Belanda (KNVB). Ia mengatakan, aksi kemarin (11/10) hanya pembuka. Baca juga: Wawancara dengan Tri Kusharjanto: Jangan ngambek jika pasangan Anda melakukan kesalahan, masih akan ada tindakan serupa di masa depan. Karangan bunga dengan warna dominan jingga khas timnas Belanda ini bertuliskan “Turut berduka cita untuk semua korban tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022”. Hal ini sebagai upaya menuntut keadilan dalam tragedi Kanjuruhan.

“Hari berkabung telah usai, kami bersama teman-teman Aremania di luar Malang dan para pendukung lainnya yang bersimpati atas peristiwa Kanjuruhan, akan memperluas gerakan ini,” ujarnya yang kemarin ikut mengiringi aksi solidaritas tersebut. . Mahkota KNVB dikirim ke stadion Kanjuruhan (c) Bola. Dari pantauan Jawa Pos Radar Malang, Aremania mulai memadati area Stadion Gajayana pada pukul 10.30 WIB. Awang sendiri mengaku terharu dan bersyukur atas karangan bunga ini. Mereka semua mengenakan pakaian hitam bersama-sama. Baca juga: Korban Kanjuruhan, 19, Sembuh, Janji Jaga Ibu yang Diinjaknya di Usia 11 Tahun. “Ini adalah bukti bahwa bencana ini telah menarik perhatian internasional,” katanya.

00 WIB, sejumlah Aremania tampak membawa 135 peti jenazah sebagai simbol para korban tragedi Kanjuruhan. Mereka kemudian memasuki stadion Gajayana dan meletakkan peti mati di tengah lapangan dengan foto-foto para korban. Usai pertandingan yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (01/10), terjadi penyerbuan ke lapangan. Ketika mereka melihat peti mati dan foto para korban, beberapa orang tidak bisa menahan tangis. Di lapangan Stadion Gajayana, massa yang hadir juga melakukan salat serta melakukan salat ghaib. Namun, gas air mata mereka justru menyasar tribun penonton dan menimbulkan kepanikan. Kedua arak-arakan tersebut dipimpin langsung oleh Kyai Suroso dari Pondok Pesantren Darul Musthofa, Gondanglegi.

Setelah itu mereka melakukan long march dari Stadion Gajayana menuju Bundaran Tugu atau di depan Balai Kota Malang. Sementara itu, ratusan orang lainnya terluka. Garis finis lagi di Stadion Gajayana. Saat beraksi di bundaran tugu, para penggemar pun menunjukkan kreativitasnya.. Baca juga: Keluarga selamat, namun anak itu mengalami trauma berat dan menjadi dark phobia. Ia mulai membacakan pidato, aksi teatrikal, dan membawa ratusan spanduk berisi kalimat-kalimat mengecam penyelidikan atas tragedi Kanjuruhan. Meski sempat diguyur hujan di tengah aksi, mereka tetap aktif berorasi.

Sebanyak tiga permintaan dilontarkan Aremania dalam aksi kemarin. Andy Irfan setuju dengan permintaan tersebut. Karena menurutnya masih ada pelaku yang bertanggung jawab yang belum diadili. “Ada belasan polisi yang diperiksa di sidang etik, tapi yang jadi tersangka hanya tiga (polisi),” katanya. Ia juga menyebutkan indikasi para petinggi itu bertanggungjawab dan belum tersentuh hukum.

Dia mendasarkan keyakinan ini pada lusinan gas air mata, yang tidak akan mungkin terjadi tanpa perintah yang terstruktur. Yang tak kalah penting, menurut Andy Irfan, adalah penetapan tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia. Memasukkannya menurutnya layak untuk diberikan. Pasalnya, ada tiga fase penembakan gas air mata yang dilakukan pihak berwenang. Dan itu semua dilakukan secara sistematis.

Secara terpisah, dalam aksi kemarin, sejumlah Aremania masih menyerukan penyelidikan menyeluruh atas tragedi Kanjuruhan. Karena 135 nyawa yang telah mati adalah sesuatu yang harus dibayar mahal dengan keadilan. “Kalau saya pribadi ingin benar-benar adil, siapa pun yang menembak dan memerintahkan harus diadili,” kata Amin Fals. Pria yang berdomisili di Malang utara itu tidak puas jika hanya hukuman etik yang diterapkan pada tersangka oleh oknum polisi. “Menurut saya pribadi, jika permintaan kita di daerah tidak diindahkan, lebih baik langsung ke Jakarta, ke Presiden untuk meminta keadilan,” kata pria yang tinggal di kawasan Sukorejo, Pasuruan ini.

Hal senada juga disampaikan Muhammad Anugrah Bustam. Pria asal Sidoarjo, yang juga terluka, mengikuti long march dan duduk di kursi roda. Karena kakinya belum sembuh total. “Saya tiba di Kota Malang pada 8 November. Selanjutnya, kami mengunjungi stadion Kanjuruhan.

Ya semoga ini segera berakhir,” ujarnya. Saat kejadian, Anugrah mengaku berada di stand ke-12. Ia menyaksikan pertandingan antara Arema FC dan Persebaya bersama teman-temannya dari Aremania yang baru saja ditemuinya di sana. Karena sejak awal ia baru memulai dari Sidoarjo, meski tidak berdomisili di Malang, Anugrah mengaku sangat menyukai klub berjuluk Singo Edan itu.

Ia sudah sering melihat Arema FC bertanding di berbagai daerah. “Saya lupa kemarin berapa kali (saya nonton pertandingan Arema). Waktunya tandang juga (hadir). Namun banyak”, tambah pria yang mengidolakan Evan Dimas dan Gian Zola ini. Dia tidak mengharapkan pertandingan 1 Oktober dan kemudian menyebabkan tragedi yang begitu besar.

Ia juga menjadi korban setelah kakinya terjepit di anak tangga pintu keluar 12 selama hampir 35 menit. Dia tidak sadar. “Di sana saya jatuh, lalu saya tidak menyadarinya. Jadi saya tidak tahu siapa yang menyelamatkannya, tapi saat terbangun dia sudah berada di RS Kanjuruhan,” jelasnya. Udin, Aremania-nya Muharto, juga ingin semua pihak yang bertanggung jawab diadili.

“Kami tidak puas. Siapapun pelaksana wasiat (gas air mata, red.) di lapangan juga harus diadili,” ujarnya. Dia setuju bahwa tindakan serupa untuk mencari keadilan harus dilanjutkan. “Kalau belum dapat (berita) dari pusat (pemerintah). Kami akan undang semua pendukung ke Indonesia.

Teman-teman saya punya rencana untuk beraksi di setiap kota,” katanya. Beberapa carabinieri juga turun tangan saat aksi. Mereka yang tergabung dalam Satlantas Polresta Kota Malang masih mengenakan seragam dinas. Menurut pantauan surat kabar itu, sejumlah polisi berpakaian preman terlibat dalam aksi tersebut. mengawal aksi solidaritas.“Kami mengirimkan beberapa anggota untuk mendampingi teman-teman kami yang melakukan aksi damai,” kata Kabag Operasional Polres Malang Kompol Supiyan.

.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button
//