JawaPos.com-Rombongan pendukung La Grande Indonesia menyita perhatian penonton saat Timnas (Timnas) Indonesia bertanding dengan Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Jumat (23/12) lalu.
Mereka membentangkan spanduk berisi pesan seruan agar Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.
Ketua La Grande Indonesia Unggul Indra mengungkapkan, tindakan itu dinilai tepat untuk mengatasi keterlambatan penyidikan tragedi Kanjuruhan.
“Menurut kami, boikot saja tidak bisa mengubah nasib kasus di Malang,” ujarnya. “Jadi, lebih baik kita beraksi nyata di stadion. Saat kami menghargai kenangan kami tentang tragedi Kanjuruhan. Kami menginformasikan kepada masyarakat internasional bahwa tragedi Kanjuruhan belum berakhir,” imbuhnya.
Superior menganggap tindakan itu efektif. Selain itu, dalam pertandingan melawan Kamboja, beberapa tokoh penting hadir di SUGBK. Salah satunya adalah Presiden Joko Widodo.
Atasan memastikan bahwa itu bukan tindakan pertama dan terakhir. Akan ada tindakan lebih lanjut. Tindak lanjut akan diungkapkan saat Indonesia menjamu Thailand pada 29 Desember di SUGBK. “Ya melawan Thailand nanti insyaallah ada aksi lagi untuk memperjuangkan tragedi Malang,” ujarnya.
Meski menurutnya pertandingan sepak bola adalah panggung yang tepat untuk menyampaikan aspirasinya, Unggul tetap berharap Indonesia bisa berprestasi di Piala AFF 2022.
Tidak hanya di rumah, tetapi juga jauh. Selain itu, Fachruddin Aryanto dkk akan menghadapi Brunei Darussalam di stadion Kuala Lumpur besok.
Unggul berharap prestasi timnas Indonesia semakin meningkat. Pasalnya, saat mengalahkan Kamboja dengan skor 2-1, Superior menilai performa timnas kurang maksimal.
“Masih banyak yang harus diperbaiki untuk pertandingan berikutnya. Hal utama tentu saja penyelesaian akhir. Sistem pertahanan timnas pun masih terlihat kewalahan. Harus ada perbaikan,” jelasnya.
Source: www.jawapos.com
