Tolak KLB, PSSI Pilih Jalankan Sejarah Tim Transformasi Sepak Bola
JawaPos.com-Usai mengaku tidak akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) meski mendapat tekanan publik, PSSI memilih mengikuti timeline yang disiapkan tim transformasi sepakbola Indonesia.
Kemarin, PSSI dan tim transformasi sepak bola Indonesia menggelar laga perdana di Jakarta.
Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh elemen yang tergabung dalam tim transformasi sepakbola Indonesia. Dari unsur kepolisian, ada Karobinops Sops Polri Brigjen Roma Hutajulu dan pengamat politik menengah Divisi Operasi Sops Polri Kombespol Tri Admodjo Marawasianto.
Dari Kemenkes hadir Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya. Kemudian, dari unsur Kementerian Pemuda dan Olahraga hadir Staf Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga Mahfudin Niagara dan Brigjen Uden Kusuma Wijaya dari Tenaga Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Dari Kementerian Dalam Negeri hadir Dirjen SUPD4 Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Zunaria, yang hadir pada pertemuan kemarin. Ada juga perwakilan dari Kementerian PUPR.
Yakni, Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR Essiy Asiah. Selain itu, Wakil Ketua Umum KONI 1 Mayjen TNI (Purn) Suwarno juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Dari unsur sepak bola, ada Dirut PSSI Mochamad Iriawan, Sekjen PSSI Yunus Nusi, Wakil Sekjen PSSI Maaike Ira Puspita, Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) Asep Saputra dan pengelola acara sepak bola LIB Somad.
Niko Nhouvannasak dan Chen Jin, Manajer Proyek Kantor Regional FIFA Asia Timur-ASEAN juga menghadiri pertemuan kemarin. Ada juga Kepala Keamanan dan Keamanan FIFA Serge Dumotier dan Kepala Keamanan dan Keamanan AFC Brian Johnson. Namun, dua nama terakhir bergabung dalam pertemuan virtual tersebut.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menjelaskan, tim transformasi sepakbola Indonesia dibentuk untuk mencari kata yang tepat terkait tata kelola sepakbola di Indonesia.
Selanjutnya, untuk menyelaraskan peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan sepakbola. Mulai dari PSSI, pemerintah, polisi, klub peserta dan penonton.
Mantan Kapolda Metro Jaya menambahkan, tim transformasi sepak bola Indonesia juga bertugas meningkatkan manajemen infrastruktur, keselamatan, penyelamatan, manajemen kerumunan, manajemen kerumunan, dan pendidikan sepakbola. . Karena itu, tim diisi dengan berbagai elemen.
“Satgas atau tim gugus tugas ini dibentuk untuk transformasi sepak bola Indonesia seperti yang ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo. PSSI bekerja sama dengan pemerintah untuk memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia dan memastikan tragedi Kanjuruhan tidak terjadi lagi,” kata Iriawan kemarin dalam keterangan tertulis.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengungkapkan bahwa FIFA dan AFC juga berperan dalam memajukan sepak bola Indonesia. Keduanya akan membantu di bidang keselamatan, keamanan, infrastruktur stadion, dan kampanye penggemar.
“Kami yakin upaya ini akan menghasilkan komitmen bersama FIFA, AFC, PSSI dan pemerintah untuk memastikan Indonesia menjadi tempat yang nyaman untuk sepakbola. Akan segera dibentuk crisis center untuk satgas untuk bekerja sama,” katanya. Irawan.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Ahmad Riyadh menambahkan, tim transformasi sepakbola Indonesia juga akan menentukan waktu dan format ideal untuk melanjutkan Liga 1.
Menurut timeline, kompetisi untuk kasta tertinggi di Indonesia akan dilanjutkan pada 25 November. Artinya, kompetisi akan berlangsung di tengah Piala Dunia Qatar 2022.
“Ya masih dalam proses (walaupun ada Piala Dunia, red)”, kata Riyadh kepada Jawa Pos kemarin melalui pesan singkat.
Namun, penjadwalan pertandingan Liga 1 harus diatur dengan cermat. Pasalnya, hingga 28 November, pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 akan dimainkan pada pukul 17.00 WIB dan 20.00 WIB.
Jam tersebut biasanya digunakan untuk menggelar pertandingan Liga 1. Dan, Emtek yang merupakan pemegang hak siar Liga 1 juga menyiarkan pertandingan Piala Dunia Qatar 2022.
Source: www.jawapos.com