Usai Thomas Doll, Kali Ini Giliran Bernardo Tavares ‘Serang’ PSSI – Semua Halaman
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih kepala PSM Makassar Bernardo Tavares Fernando Jose (kanan) saat jumpa pers didampingi pemain Yakob Sayuri (kiri) di stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, 15 September 2022.
BOLANAS.COM – Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengkritik PSSI karena memanggil pemain dari Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, timnas Indonesia saat ini tengah menggelar training camp (TC) di Bali.
TC ini sendiri merupakan persiapan jelang Piala AFF 2022 yang akan dimulai pada 20 Desember 2022.
Ada tiga pemain PSM Makassar yang dipanggil Shin Tae-yong untuk TC kali ini.
Ketiga pemain tersebut yakni Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri dan Dzaky Asraf.
Baca juga: Melewatkan Penalti Lionel Messi, Kapten Argentina Resmi Punya Rekor Adu Penalti Terburuk Sepanjang Sejarah Piala Dunia
Pemanggilan ketiga pemain itu memicu protes dari Bernardo Tavares.
Pasalnya, Piala AFF 2022 tidak masuk dalam kalender resmi FIFA.
Pihak klub sendiri sebenarnya tidak berkewajiban melepas pemainnya ke timnas Indonesia.
Bernardo Tavares meminta PSSI lebih memperhatikan hal ini.
“Saya harus mengatakan bahwa mereka (PSSI) juga perlu memperhatikan masalah aturan pemanggilan yang bukan FIFA Matchday,” kata Tavares seperti dikutip dari tribun timur.
Juru taktik asal Portugal itu mengaku baru pertama kali dalam kariernya.
Menurut Tavares, pemain di negara lain tidak akan dipanggil ke tim nasional di luar kalender resmi FIFA.
“Tapi ini bukan budaya saya, ini budaya baru bagi saya,” kata Tavares.
Baca juga: Ilija Spasojevic menjanjikan Shin Tae-yong mendapatkan kesempatan kedua di timnas Indonesia
“Ini adalah sesuatu yang baru yang telah saya lihat sepanjang hidup saya, bahwa para pemain dipanggil selama berbulan-bulan untuk pergi ke retret pelatihan atau semacamnya.”
“Setiap sepak bola, di mana saya sebelumnya tidak ada yang seperti itu,” lanjutnya.
Tavares sendiri bukan manajer pertama yang mengadu ke PSSI soal pemanggilan pemain ke timnas Indonesia.
Sebelumnya, ada pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll yang mengeluhkan hal serupa.
“Entahlah, saya harus memikirkannya karena saya tidak senang dengan situasi ini,” kata Thomas Doll Tribun JakartaKamis (24/11/2022).
“Mereka (PSSI) mengambil pemain saya dan pergi, dan itu dianggap biasa, itu membuat saya marah.”
“Saya tidak mengerti ini, dan ini bukan pertama kalinya, saya kehilangan mereka di banyak pertandingan,” pungkasnya.
Baca juga: Demi Cita-cita Juara Piala AFF, Shin Tae-yong Tinggalkan Slogan “Potong Generasi” dan Kembali Percayakan Pemain Lansia
Source: news.google.com