Warga menyebut anak-anak Kampung Bayam sakit saat menghadapi JIS - sepakbola.blog
Persija

Warga menyebut anak-anak Kampung Bayam sakit saat menghadapi JIS

WAKTU CO, Jakarta – Presiden Persatuan Warga Kampung Bayam (PWKB) Asep Suwenda mengatakan sejumlah anak jatuh sakit saat mereka dan keluarganya bermalam di depan Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Teman-teman ya kemarin ada yang sakit, mungkin karena keluar. Ya namanya polusi kan. Kemarin hujan,” kata Asep di depan Balai Kota, Kamis 1 Desember 2022.

Baca juga: Warga Desa Bayam Terlantar, DPRD meminta dinas untuk memverifikasi janji Anies Baswedan

Sebanyak 123 KK masih harus berebut menempati Kampung Susun Bayam (KSB) karena belum mendapatkan kunci unit rumah dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Mereka mendirikan tenda dan menginap di depan JIS sebagai bentuk protes terhadap Pemprov DKI dan Jakpro.

Sejak diresmikan pada 12 Oktober 2022 oleh mantan gubernur Anies Baswedan, Kampung Susun Bayam (KSB) belum bisa ditempati warga Kampung Bayam yang terusir demi pembangunan JIS. Warga dan Jakpro selaku pengelola belum mencapai kesepakatan mengenai harga sewa per unit. “Akhirnya kita dua kali rapat soal nominal. Yang pertama Rp 1,5 juta, yang kedua Rp 600.000,” kata Asep.

Warga lain bernama Refly menuturkan, beberapa warga Kampung Bayam berprofesi sebagai pemulung. Pasalnya, harga sewa yang diberikan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak sesuai dengan kemampuan warga Kampung Bayam.

“Harganya tidak sesuai kemampuan kami, tower ini juga berdiri, mereka punya data log dan mereka tahu hidup kami pemulung dan pengemis,” kata Refly.

Warga Kampung Bayam menggelar aksi demo di depan Balai Kota DKI Jakarta hari ini. Mereka membuat tiga permintaan. Pertama, mereka meminta untuk segera diizinkan tinggal di Kampung Susun Bayam (KSB).

“Permintaan kami, pertama secepatnya masuk apartemen. Kedua, kunci akan kami serahkan secepatnya. Jadi ketiga, nominal harga sewa bisa terjangkau masyarakat,” ujar Asep.

Ia mengatakan akan menggelar unjuk rasa hingga mendapat tanggapan dari Plt Gubernur Heru Budi Hartono. “Ya mudah-mudahan hari ini ada kesadaran dan itu berarti keputusan pro masyarakat, jadi kita bubar,” ujarnya.

Baca juga: Warga Balai Kota Kampung Bayam Geruduk DKI: Ingin bertemu pengambil keputusan, bukan mediator

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button